Sukses

Tidak Hanya yang Murah, Parfum Mahal pun Sebabkan Polusi Udara

Benarkah parfum murah, seperti yang diributkan warganet, adalah penyebab terbesar polusi udara?

Liputan6.com, Jakarta Baru saja jagad dunia maya dihebohkan dengan kicauan salah seorang warganet yang mengatakan bahwa "sesungguhnya parfum murahan adalah salah satu penyebab polusi udara.”. Apakah hal tersebut benar?

Siapa yang menyangka bahwa parfum, tidak terkecuali yang mahal, yang kita semprotkan ke tubuh bisa menyebabkan polusi udara.

Seorang Dokter dari India, dalam situsnya, Techy Youth, mengungkapkan, parfum merupakan larutan senyawa terpen, aldehid, keton, alkohol, dan eter yang dicampurkan dengan bahan pewangi dari tumbuhan, hewan, atau sintetis.

Bahan penting yang terdapat pada parfum adalah pelarut, berupa etanol dan air. Adapun pelarut tersebut digunakan untuk mengencerkan campuran senyawa tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Parfum Penyebab Polusi Udara

Penyemprotan parfum akan menciptakan asap Volatile Odoriferous Components (VOC’s) di udara. Apabila VOC’s bercampur dengan zat lain di udara bebas, maka akan timbul reaksi kimia yang bersifat racun, atau bahkan lebih beracun dari zat aslinya.

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam parfum, apabila bereaksi dengan oksigen akan menjadi peroksida, dan apabila terhirup oleh indera penciuman manusia, akan menyebabkan timbulnya radikal bebas berbahaya.

Selain itu, menyemprotkan parfum secara berlebihan akan menyebabkan molekul harum tersebut masuk ke indera penciuman dan tersalurkan ke paru-paru dan bagian otak.

Volatile Odoriferous Components yang terkandung pada parfum akan mempengaruhi sistem organ tubuh. Phthalate yang terkandung dalam parfum pun juga terkandung dalam hair spray, deodoran, dan cat kuku.

Zat tersebut, apabila masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan paru-paru, hati, dan ginjal. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam menggunakan wewangian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini