Sukses

Dokter Cantik di Tiongkok Meninggal Setelah 18 Jam Bekerja

Setelah 18 jam bekerja tanpa henti, dokter wanita asal Tiongkok ini pingsan di depan pasiennya. Tak lama, ia meninggal dunia.

Liputan6.com, Tiongkok Dokter Zhao Bianxiang (43) tiba-tiba pingsan di depan pasiennya, lalu meninggal. Peristiwa ini terjadi saat Zhao sedang bekerja di bagian perawatan pernapasan di Yuci District Hospital, Jinzhong, Provinsi Shanxi, Tiongkok.

Rekan kerja Zhao mengatakan, Zhao termasuk dokter pekerja keras dan tidak akan pernah menolak permintaan bantuan bila ada seseorang yang membutuhkan pertolongannya. Bahkan di hari libur, dokter cantik ini masih akan datang bekerja.

Selama cuaca dingin, unit pernapasan biasanya lebih sibuk daripada pada musim lainnya dalam setahun, ditulis dari The Epoch Times, Rabu (3/1/2018). Selain menangani pasien, dokter juga diberi tugas khusus lainnya.

"Saya melihatnya di rumah sakit sepanjang hari Selasa, 26 Desember 2017 lalu. Dia masih bekerja di siang hari pada hari Rabu. Saya bertanya kepadanya, 'Apakah dokter tidak beristirahat?' Dr Zhao bilang, 'Saya sedang sangat sibuk'," tutur seorang pasien.

Zhao mulai bekerja jam 18.00 waktu setempat pada 28 Desember 2017. Menurut rekannya, ia bekerja selama 18 jam berturut-turut.

Ia pingsan pada siang hari, 29 Desember di depan pasiennya. Zhao segera dilarikan ke unit perawatan intensif. Namun sayang, nyawa dokter cantik ini tidak tertolong.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendarahan di bagian otak

Kedua orangtua Zhao, yang berusia 80-an tahun dipanggil pihak rumah sakit untuk menemani Zhao di saat-saat terakhirnya. Pada 30 Desember pukul 11.15, Zhao meninggal dunia.

Zhao meninggal karena pendarahan subarachnoid (pendarahan di bagian otak). Sebuah studi d jurnal Lancet 2007 menyatakan, penyebab pendarahan di bagian otak itu karena adanya aneurisma (pelebaran pembuluh darah karena melemahnya dinding pembuluh darah).

Pendarahan ini terjadi pada sekitar 85 persen kasus. Sakit kepala mendadak termasuk gejala utama kondisi ini. Namun, masih belum diketahui, apakah Zhao sudah mengalami gejala tersebut sejak lama.

Menurut media di Tiongkok, terlalu banyak bekerja di Tiongkok bukanlah hal yang aneh.

Xinhua News melaporkan, pada Desember 2016, ada sekitar 600 ribu orang yang bekerja terlalu keras. Banyak pekerja keras ini yang menderita penyakit akut karena stres mental.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.