Sukses

Gara-Gara Difteri, Satu Keluarga Ini Dijauhi

Ada fenomena yang tak terduga saat salah satu anggota keluarga diduga atau positif terkena difteri. Mereka dikucilkan.

Liputan6.com, Jakarta Ada fenomena yang tak terduga saat salah satu anggota keluarga diduga atau positif terkena difteri. Satu keluarga tersebut dikucilkan.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Nina Dwi Putri, menceritakan satu contoh kasusnya.

"Saya pernah menangani pasien yang terkena difteri. Saat tetangga-tetangga sekitar tahu kalau dia menderita difteri, dia dan keluarganya dikucilkan dari lingkungan tempat tinggalnya," ungkap dalam acara Seminar Awam "Mengenal Lebih Dekat Penyakit Difteri" saat ditemui di Gedung IMERI-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

 

Simak video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beban berat yang ditanggung

Nina menyayangkan, ada satu keluarga yang dikucilkan dari lingkungan tempat tinggalnya karena salah satu anggota menderita difteri. 

"Orang memang takut tertular difteri. Ya, saya juga takut terkena difteri. Tapi sebaiknya, kita tidak boleh mengucilkan penderita yang diduga difteri atau positif difteri. Bantulah mencarikan fasilitas kesehatan untuk dia berobat," tambah Nina.

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan agar orang tersebut mendapatkan pengobatan yang baik. Orang yang terkena difteri itu menanggung beban berat. Pikiran soal bagaimana pengobatan dan berapa lama sembuh sangat menguras otak.

Agar lebih aman berhadapan dengan orang yang terlihat menampakkan gejala difteri, seperti adanya selaput keabu-abuan di pangkal tenggorokan, Anda bisa pakai masker. Masker dapat melindungi Anda dari tertularnya difteri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

    Difteri