Sukses

Bio Farma Siapkan 35 Ribu Vial Vaksin Difteri Tambahan

Sebanyak 35 ribu vial vaksin difteri (DT) atau setara sepuluh dus tambahan disiapkan Bio Farma.

Liputan6.com, Bandung Sebanyak 35 ribu vial vaksin difteri (DT) atau setara sepuluh dus tambahan disiapkan Bio Farma untuk program Outbreak Response Immunization (ORI) kejadian luar biasa (KLB) Difteri yang akan dilaksanakan khusus pada Desember 2017. Selain vaksin difteri, Bio Farma juga telah menyiapkan 102 ribu vial vaksin Td setara sepuluh dus di bulan yang sama.

Tak hanya itu, Program Outbreak Response Immunization (ORI) kejadian luar biasa (KLB) Difteri telah dilakukan pula pada Januari 2018 dan Juli 2018.

Pada Januari dan Juli 2018, Bio Farma akan menambahkan pasokan vaksin yang mengandung komponen difteri masing-masing sebanyak 1,2 juta vial vaksin DT setara sepuluh dus, 7 juta vial vaksin Td setara sepuluh dus, dan 4 juta vial vaksin DTP-Hb-Hib. Khusus penyediaan vaksin di tahun 2018 di luar pembelian rutin pemerintah untuk program imunisasi nasional.

Menurut Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto, seluruh vaksin yang disiapkan itu dibutuhkan untuk memutus penularan dan menurunkan jumlah kasus difteri.

“Total kebutuhan pemerintah untuk program ORI pada bulan Desember 2017 sebanyak 130 ribu vial vaksin DT 10ds, 760 vial vaksin Td dan 1,4 juta vial vaksin DTP-Hb-Hib, dari jumlah tersebut terdapat tambahan vaksin dari Bio Farma masing–masing 35 ribu vial vaksin DT 10ds dan 102 ribu vial vaksin Td 10ds. Sedangkan untuk vaksin (difteri) DTP-HB-Hib, stok pemerintah masih mencukupi,” ujar Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulis yang diterima health - liputan6.com, Sabtu, 16 Desember 2017.

 

Simak video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Bio Farma

Bambang Heriyanto mengatakan untuk kebutuhan ORI tahun 2018, Bio Farma akan menyediakan vaksin DT sepuluh dus sebanyak 1.2 juta vial, vaksin Td 10 dus sebanyak 7 juta dosis dan DTP-Hb-Hib sebanyak 4,5 juta dosis. Bambang menjelaskan, jumlah tersebut di luar kebutuhan program imunisasi rutin pemerintah.

Berkaitan dengan pengobatan pasien difteri yang menggunakan Anti Difteri Serum (ADS), Bio Farma akan memberikan bantuan untuk Kementerian Kesehatan sebanyak 700 vial, yang diimpor dari India. Pengadaan ADS yang diimpor berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas ADS produksi di Bio Farma, sehingga kapasitas produksi belum dapat menghasilkan secara penuh.

Bio Farma memastikan dapat memenuhi kebutuhan vaksin yang mengandung komponen difteri, untuk program Outbreak Response Immunization (ORI) KLB Difteri yang akan dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pada Desember 2017, Januari 2018 dan Juli 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.