Sukses

Kuli Bangunan Bernama Polisi Itu Kini Ngantor di Kantor Polisi

Doa restu ibu selalu abadi. Cerita unik soal pria bernama polisi yang nggak pernah membayangkan bisa menjadi polisi sungguhan.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua yang melahirkan kita, tidak akan sembarangan memberi nama pada anaknya. Tentu, ada harapan dan doa di balik sebuah nama. Berkah itu sangat dirasakan oleh pemuda 22 tahun yang memiliki nama Polisi.

Pada 6 November 2017 lalu, ia ditilang oleh tim Satlantas Polres Pasuruan saat operasi Zebra Semeru 2017. Permasalahannya, pria yang kesehariannya berprofesi sebagai kuli bangunan ini tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) C. Namun setelah seorang anggota polisi membaca namanya, hal yang mengejutkan terjadi.  

Dalam Kartu Tanda Pengenal (KTP) pria yang tinggal di Dusun Pengarengan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan ini, nama yang tercantum adalah Polisi. Sebagai wujud kemanusiaan, Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Erika Purwana Putra, S.H, S.I.K kemudian memberikan SIM gratis kepada Polisi pada 16 November 2017. Dengan catatan, Polisi harus mengikuti serangkaian ujian teori dan praktik.

Selama ini, Polisi bukan tidak ingin mengurus SIM C. Berhubung dengan kondisi ekonominya yang pas-pasan, ia harus mengurungkan niat itu. Polisi merupakan anak yatim yang besar secara mandiri.

Polisi datang di Polres Pasuruan Kabupaten sekira pukul 10.00 WIB. Ia menuju ruangan SIM, dan mendaftarkan diri. Selanjutnya, ia menjalani tes teori dengan didampingi Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Erika Purwana Putra. Setelah beberapa menit mengerjakan soal dalam tes teori, Polisi dinyatakan lulus oleh penguji karena nilai tesnya bagus. Selanjutnya, Polisi menjalani tes praktik untuk  melewati beberapa lintasan yang sudah ditentukan dan sesuai dengan standar.

 

Simak juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tertib dalam Berkendara

Saat menjalani tes, Polisi sempat gagal. Tapi ia mampu bangkit. Mental dan kepercayaan dirinya mulai membaik. Di kesempatan terakhir, ia mampu melewati lintasan dua, tiga, dan selanjutnya. Akhirnya, ia pun dinyatakan lulus uji praktik.

Dari sini, Polisi sudah dinyatakan sah dan layak mendapatkan SIM. Polisi pun bergegas menuju ruang foto untuk antre foto SIM. Tak lebih dari 5 menit, SIM C milik Polisi pun sudah jadi. Polisi mengaku sangat senang. Ia merasa terhormat saat dihubungi dan mendapatkan kesempatan mengikuti tes SIM. Ia tidak menyangka akan lulus, karena sebelumnya ia tidak pernah belajar terkait dengan teori dalam berkendara.

"Saya sangat senang sekali. Alhamdulillah, ke depannya saya tidak bakalan ditilang sama Pak Polisi, karena saya sekarang sudah punya SIM secara resmi. Terima kasih, Pak," katanya.

Remaja ini pun mengaku tidak akan menyalahgunakan SIM gratis, hadiah dari Kepolisian Pasuruan. Ia juga berjanji pada polisi, dan dirinya sendiri untuk tertib dalam berkendara.

Tak hanya mendapatkan SIM gratis, Polisi juga dikejutkan dengan kehadiran Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono, S.I.K. yang diiringi Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Pasuruan bersama rombongan dan didampingi oleh Kasat Lantas Polres Pasuruan ke rumahnya. Kapolres datang memberi bantuan dan santunan sekaligus ingin memfasilitasi pekerjaan yang lebih baik untuk Mas Polisi.

Ibunda Mas Polisi pun tak kuasa menahan air mata atas berkah yang diterima oleh anak yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. 

“Terima kasih semuanya Pak, sudah memperhatikan anak kami,” ucap ibu Illyin, ibunda Polisi berlinang air mata, seperti dilansir dari Tribratanews Pasuruan, Selasa (5/12/2017).

 

3 dari 3 halaman

Mulai Ngantor di Kantor Polisi

Kejutan tak berhenti di sini. Sesuai janji Kapolres Pasuruan, sejak Senin (20/11/2017), Polisi mulai bertugas di kantor polisi betulan. Wajahnya yang memang lugu dan polos tampak lebih segar dengan padu padan seragam putih, celana kain biru dongker dan sepatu pantofel hitam. Penampilan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, saat masih menjadi kuli bangunan. 

Ia ditugaskan di Satlantas Polres Pasuruan menjadi petugas yang menyiapkan segala kebutuhan lantas, mulai dari pelayanan SIM, dan sebagainya. Di hari pertamanya bekerja, ia berangkat dari rumahnya di Grati sekitar pukul 04.45 WIB. Ia tiba di Polres sekitar pukul 05.30 WIB. Lalu pukul 06.00 WIB, Polisi mengikuti apel perdana bersama keluarga besar Satlantas Polres Pasuruan.

Ia sedikit gemetar menghadapi situasi baru tersebut. Apalagi saat AKP Erika Purwana Putra memintanya maju ke depan. Di hadapan puluhan keluarga besar Satlantas Polres Pasuruan, Polisi semakin canggung. Ia hanya menundukkan kepala. Bahkan, saat perkenalan diri, ia terbata-bata menyampaikan data dirinya. Meski demikian, keluarga besar Polres Pasuruan secara umum menerima dan menyambut Polisi dengan baik.

Seusai apel, Polisi mendapatkan ucapan selamat datang dari puluhan anggota Polres Pasuruan. Polisi kemudian diajak berkeliling ruangan di Satlantas Polres Pasuruan. Mulai dari ruangan administrasi hingga ruang praktik pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM).Tak hanya itu, Polisi juga dikenalkan dengan ruang praktik lapangan uji SIM. "Masih ndhredheg (gugup), Pak. Ini pengalaman baru bagi saya," kata Polisi.

Ia mengaku tidak pernah membayangkan akan bekerja di kantor polisi. Ia tidak menyangka bahwa namanya membawa keberuntungan baginya dan keluarga.

"Saya belum paham pola kerja di sini. Tapi saya akan berusaha secepat mungkin untuk adaptasi dengan kondisi seperti ini. Saya janji akan berusaha semaksimal mungkin," papar Polisi yang beradaptasi dengan tugas barunya untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.