Sukses

Ini Dampak Beri Stiker Ketika Anak Berbuat Baik

Seorang ahli menilai, menggunakan stiker untuk memberi penghargaan pada anak itu berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orangtua akan memberikan stiker sebagai penghargaan karena anaknya berperilaku baik. Tapi, seorang ahli menilai menggunakan stiker untuk penghargaan itu berbahaya.

Seorang Psikolog Erica Reische memperingatkan, orangtua yang menggunakan stiker untuk mendorong tingkah laku anak-anak berpotensi menciptakan orang dewasa yang tidak membantu, tidak termotivasi. Ini karena anak-anak tidak belajar membantu karena itu perbuatan yang baik.

Anak-anak yang mendapat penghargaan stiker grafis karena perilaku baik bisa tumbuh dengan masalah perilaku anti-sosial.

Jutaan orangtua akan memberikan stiker bintang atau karakter lainnya karena sudah menyikat gigi, sukses buang air di toilet, atau tidur tepat waktu. Tapi, menurut Reische, cara tersebut bisa merusak anak dalam jangka panjang.

Reische menyadari memang grafik stiker tersebut bekerja dengan baik, bahkan ada yang terlalu efektif.

"Diagram stiker adalah alat psikologis yang hebat, dan mereka dapat melampaui memotivasi anak-anak dalam mempengaruhi pola pikir mereka dan bahkan mempengaruhi hubungan mereka dengan orangtua.

Reische mengaku sering mendengar keluhan orangtua tentang stiker yang sudah tak masuk akal.

"Seorang ibu yang awalnya senang dengan hasil sistem stikernya mengatakan ketika dia meminta anaknya yang berusia 8 tahun untuk menghentikan apa yang sedang dia lakukan dan membantu adik laki-lakinya membersihkan tumpahan, dia menjawab: 'Ibu akan memberi saya apa.'

"Dalam beberapa kasus, anak-anak ditawari penghargaan tidak hanya untuk tugas biasa seperti menyikat gigi, tapi juga untuk apa yang para ilmuwan sosial sebut sebagai perilaku pro-sosial: hal-hal seperti membantu, bekerja sama, dan berbagi.

Menurutnya, studi telah menunjukkan menawarkan imbalan kepada anak-anak atas perilaku peduli dapat mengurangi perilaku membantu di masa depannya dan dapat mengikis kecenderungan anak untuk membantu orang lain.

Dia bukan satu-satunya orang yang telah menyuarakan keprihatinan tentang cara mengasuh anak ini.

Pelatih Parenting Thomas Haller percaya jika anak-anak melakukan tugas karena salah satu alasan, maka tidak perlu memberi penghargaan kepada mereka dengan stiker atau bentuk lainnya.

"Mereka perlu belajar cara itu bukan menjadi jalan untuk mendapatkan," ujarnya seperti dilansir dari TheSun, Minggu (29/10/2017). 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.