Sukses

Cegah Osteoporosis, Lakukan Pemeriksaan Ini Sejak Usia 30

Melakukan pemeriksaan mineral tulang atau bone mineral density sejak muda merupakan cara efektif untuk mencegah osteporosis.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara efektif untuk mencegah osteoporosis adalah dengan melakukan pemeriksaan mineral tulang atau bone mineral density (BMD) sejak usia 40 tahun.

Pemeriksaan BMD merupakan pemeriksaan kadar mineral pada tulang yang dilakukan untuk mengetahui derajat kepadatan tulang dan mendiagnosis osteoporosis.

"Untuk mengetahui kondisi tulang, sebaiknya melakukan pemeriksaan mineral tulang dan berkonsultasi dengan dokter. Dengan pemeriksaan ini, akan diketahui apakah orang tersebut memiliki kondisi normal, mulai keropos (reduce bone mass) atau sudah keropos (osteoporosis)," ucap dr. Michael Triangto, SpKO saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat (20/10/2017).

Dr. Michael menjelaskan, usia ideal untuk melakukan pemeriksaan BMD adalah saat berusia 40 tahun, namun akan lebih baik jika dilakukan lebih awal, misalnya pada usia 30 tahun.

"Pada usia 30 tahun, kebanyakan orang cenderung mulai mengalami pengurangan aktivitas. Sementara aktivitas yang cukup dibutuhkan sebagai salah satu upaya mencegah osteoporosis.

Dari pemeriksaan tersebut, jika hasilnya masih dalam batas normal, yang dibutuhkan adalah pencegahan. Sementara, jika sudah terkena osteoporosis, maka yang dibutuhkan adalah pengobatan (treatment).

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melakukan pemeriksaan BMD

Menurut laman Medline Plus, pemeriksaan BMD pada umumnya menggunakan x-ray absorpsiometri energi ganda yang disebut scan dxa.

Ada dua jenis alat scan dxa, yaitu:

1. DEXA tengah

Cara kerjanya, Anda berbaring di atas meja yang lembut. Pemindai melewati tulang belakang dan pinggul bawah Anda. Dalam kebanyakan kasus, Anda tidak perlu menanggalkan pakaian. Pemindaian ini adalah tes terbaik untuk memprediksi risiko patah tulang, terutama pinggul.

2. DEXA perifer (p-DEXA).

Mesin yang lebih kecil ini mengukur kepadatan tulang di pergelangan tangan, jari, kaki, atau tumit Anda. Mesin ini ada di kantor perawatan kesehatan, apotek, pusat perbelanjaan, dan di pameran kesehatan

Sebagai persiapan untuk melakukan tes, sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen kalsium selama 24 jam sebelum tes. Saat menjalani tes tersebut, Anda harus melepas logam dan perhiasan dari tubuh.

Pemeriksaan BMD memerlukan waktu antara 15 sampai 30 menit. Selama pemeriksaan, orang tersebut harus berbaring pada meja BMD DXA scanner. Selanjutnya, mesin tersebut akan mengambil gambar-gambar tulang, kemudian komputer akan mengolahnya dan menghitung densitas tulang.

Hasil dari BMD adalah angka T score diantara -1 sampai+1 yang dianggap sebagai angka normal. Sementara angka T score >-2,5 akan tetapi lebih kecil dari -1,0 didefinisikan sebagai masa tulang rendah atau osteopenia. Selanjutnya, T score <atau= -2,5 disebut osteoporosis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan.

    Osteoporosis