Sukses

Imbauan Menkes untuk Cegah Pandemi Influenza dan Flu Burung

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau pentingnya hidup bersih untuk mencegah terjadinya pandemi influenza.

Liputan6.com, Jakarta Dalam acara simulasi pandemi influenza yang digelar pada Selasa (19/9/17) di Kota Tangerang Selatan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau pentingnya hidup bersih untuk mencegah terjadinya pandemi influenza.

"Pandemi influenza bisa dicegah, salah satunya dengan menjaga kebersihan," ucapnya dalam pembukaan acara tersebut.

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa memerangi pandemi influenza merupakan kewajiban bersama, termasuk masyarakat. Dia mengimbau kepada masyarakat, terutama yang memelihara unggas untuk menjaga kebersihan.

"Yang penting kandang dibersihkan, memberi jarak antara kandang dan rumah, membersihkan selokan dan juga dapur," imbaunya.

Menkes Nila menjelaskan pentingnya simulasi yang dilakukan untuk meningkatkan pencegahan terhadap pandemi influenza. Nila memberi contoh kasus ebola yang pernah terjadi di Afrika, hal itu sulit tertangani dan kesiapan negara-negara di dunia untuk menghadapi ebola hanya sebesar 16 persen.

"Tahun ini kita mengadakan simulasi pandemi influenza untuk menilai apakah kita siap untuk menghadapi pandemi influenza," ucapnya.

Menteri Nila berharap simulasi ini tak hanya berlangsung di beberapa kota seperti Tangsel, melainkan juga di kota-kota lainnya di Indonesia.

 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kota Tangsel dipilih untuk simulasi pandemi influenza

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek juga menjelaskan mengenai pemilihan Kota Tangsel sebagai tuan rumah simulasi penanganan pandemi influenza.

"Kita fokuskan kepada daerah endemis influenza untuk diadakan simulasi, seperti Tangsel," ucapnya.

Sebagai tuan rumah acara simulasi, dalam acara tersebut, hadir pula Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy. Dia menjelaskan bahwa sebagai wilayah yang mengalami kasus flu burung ketiga tertinggi di Indonesia, dirinya selalu menggagaskan gerakan masyarakat atau germas.

"Kita selalu melakukan germas, contohnya dengan mengedukasi bagaimana cara memelihara burung, sosialisasi dari dinas peternakan serta untuk peduli lingkungan," ucap Airin saat menghadiri acara tersebut.

Dia menjelaskan, warga yang memelihara unggas sebaiknya tidak hanya peduli pada peliharaannya, melainkan juga harus peduli pada lingkungannya.

"Kita dorong partisipasi masyarakat agar mau bersama-sama memahami hidup sehat dan tercegah dari penyakit," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.