Sukses

Derita Penyakit Langka, Bocah 7 Tahun Rela Korban Nyawa demi Adik

Sejak kecil, Yue didiagnosis menderita osteopetrosis, penyakit langka yang membuat tulangnya tumbuh berlebih dan membahayakan jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Miris, usianya masih begitu belia. Namun pengorbanannya melebihi orang dewasa. Wan Yue namanya. Gadis cilik berusia 7 tahun ini menolak pengobatan modern demi menyelamatkan nyawa sang adik.

Sejak kecil, Yue didiagnosis menderita penyakit langka, osteopetrosis. Gangguan kesehatan ini dapat merenggut nyawanya seketika. Dalam dunia medis, gangguan ini membuat tulang menjadi lebih padat daripada tulang normal.

Gejala kelainan ini meliputi patah tulang, produksi sel darah rendah, hilang fungsi saraf yang berujung pada kebutaan, ketulian dan kelumpuhan saraf wajah, seperti yang ditulis World of buzz.

Ironisnya, kondisi ini juga dapat merenggut nyawanya kapan pun. Meski begitu, Yue menolak pengobatan medis modern yang ditawarkan orangtuanya. Dia mengingkan pengobatannya diberikan kepada adik kecilnya yang masih berumur 1 tahun. Adiknya memiliki gangguan kesehatan yang sama dengan dirinya.

Pengobatan yang harus ditempuh Yue adalah dengan tranplantansi sumsum tulang. Adapun keluarganya hanya mampu mengumpulkan dana sekitar 500.000 yuan.

Artinya, hanya satu dari kedua kakak beradik ini yang hanya dapat diselamatkan dengan biaya tersebut. Menyadari hanya satu nyawa yang bisa terselamatkan Yue mengatakan pada ayahnya jika dia tak ingin disembuhkan.

"Karena kita tak mampu meminjam uang begitu banyak, aku tak akan melakukan pengobatan tersebut. Aku juga memiliki tabungan dan ayah dapat mengambilnya untuk biaya pengobatan adik," ujarnya seperti yang dikutip dari Asiaone, Kamis (24/8/2017).

Sontak kalimat ini membuat ayahnya menangis dan menyadari jika Yue mengobankan nyawanya demi sang adik. 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Osteopetrosis

Mengutip laman Very Well, Kamis (24/8/2017), berkebalikan dari osteoporosis, osteopetrosis membuat tulang menjadi terlalu padat sehingga mudah patah. Osteopetrosis menyebabkan sel tulang osteoklas tidak berfungsi normal.

Umumnya, osteoklas memecah jaringan tulang tua ketika jaringan yang baru tumbuh. Bagi invidu dengan osteopetrosis, osteoklas tidak memecah jaringan tulang tua.

Penumpukan tersebut menyebabkan tulang tumbuh berlebih. Kelebihan tulang yang tumbuh di kepala dan tulang punggung bisa menekan saraf dan menyebabkan masalah saraf.

Ada beberapa tipe osteopetrosis, yakni autosomal dominant osteopetrosis, autosomal recessive osteopetrosis, dan intermedate autosomal osteopetrosis. Tipe serta tingkat keparahan osteopetrosis seseorang tergantung dari bagaimana kelainan tersebut diturunkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.