Sukses

Temukan Sistem Diet, Mahasiswa Telkom Raih Prestasi Internasional

Mahasiswa Telkom University raih penghargaan di Telemedicine Converence 2017 dengan sistem diet berbasis kinect untuk terapi obesitas

Liputan6.com, Jakarta Sistem berbasis kinect untuk terapi obesitas, yang memiliki tujuan memonitor dan memotivasi pasien untuk melakukan terapi diet obesitas bernama Project 'To-Do Diet', milik Tim KnocKnock Telkom University, Bandung, meraih penghargaan di kompetisi teknologi kesehatan dunia pada Telemedicine Converence 2017 bertajuk Telemedicine Innovation Challenge (TIC), di Monash University, Malaysia, beberapa waktu lalu.

Tim KnocKnock dipimpin oleh Januar Triandy Nur Elsan, dengan anggota Muhammad Hilmy An Nabhany, Asya Leztizia, Agung Cahya Ilhami, Qhansa Di'Ayu Putri Bayu, Mochamad Agusta Naofal Hakim, dan Faisal Rahman dengan mentor Satria Mandala berhasil meraih Juara 1 dalam kategori 'Most Innovative e-Health Solution' pada 17 Agustus 2017 lalu.

Satria Mandala menjelaskan acara final (TIC) tersebut berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 15 - 17 Agustus 2017. Tiap tim diwajibkan membuat video satu menit serta membuat poster untuk prototipe yang mereka bawa.

"Kami mendedikasikan juara ini sebagai hadiah untuk kemerdekaan Republik Indonesia," kata Satria Mandala dalam keterangannya yang ditulis Health Liputan6.com, Bandung, Kamis, 24 Agustus 2017.

Menurut Satria Mandala, selama kompetisi setiap tim diharuskan untuk membuka booth stand untuk mempromosikan dan memamerkan prototipe yang telah dibuat oleh tim finalis. Setiap harinya kata Satria, dewan juri akan datang untuk menilai performa setiap tim, baik dari segi teknis, rencana bisnis ke depan dan juga tanggapan pengunjung terhadap prototipe yang dibawa.

Dia menyebutkan rangkaian puncak penilaian adalah pitching tentang prototipe di atas panggung selama lima menit.

"Di sini sekali lagi para juri (6-10 juri dari berbagai negara) akan menguji tim di hadapan seluruh audience TIC 2017," ujar Satria.

Selain Tim KnocKnock, Telkom University mengirimkan satu tim lainnya yaitu Tim Rhythm. Tim yang dipimpin Ihda Husnayain dengan anggota Bayu Rizky Ramadhan, Fiona Ramadhani Senduk, Abdul Rahman Safari dan Dani Agung Prastiyo membawa prototipe 'PVC's monitoring and detection system' pada event tersebut.

Project 'PVC's monitoring and detection system', yaitu sistem untuk memonitor dan mendeteksi kelainan ritme denyut jantung jenis PVC (Premature ventricular contractions).

"PVC merupakan salah satu jenis aritmia yang dapat menyebabkan kematian mendadak jika dibiarkan," jelas Satria.

Satria mengatakan dalam penilaian pitching tentang prototipe di atas panggung, Tim Rhythm tersebut juga mendapatkan apresiasi sebagai tim dengan pitching terbaik dari pengunjung. Bahkan beberapa pengunjung dari industri, seperti NFC Labs, menawarkan kerjasama serta investasi untuk prototipe.

Hasil yang diraih oleh kedua tim yang merupakan mahasiswa lintas Fakultas, Informatika dan Industri Kreatif, diharapkan menjadi pemicu mahasiswa Telkom University menorehkan prestasi di ajang Internasional. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini