Sukses

Masyarakat Tak Perlu Khawatir akan Keamanan Vaksin MR

Vaksinasi MR itu merupakan langkah terbaik untuk mengantisipasi anak terjangkit penyakit campak dan Rubella.

Liputan6.com, Bandung Masyarakat diimbau agar tidak khawatir tentang keamanan pemberian vaksin MR bagi anak usia 9 bulan dan 15 tahun yang dikampanyekan di bulan Agustus 2017.

Vaksinasi MR itu merupakan langkah terbaik untuk mengantisipasi anak terjangkit penyakit campak dan Rubella.

Menurut Kepala Divisi Tumbuh Kembang Pedriatik Sosial, Fakultas Kedokteran Unpad - RS Hasan Sadikin, Kusnandi Rusmil, vaksin tersebut memberikan kekebalan terhadap penyakit campak dan Rubella secara cepat.

"Juga memutuskan transmisi virus campak dan Rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan Rubella, dan menurunkan angka kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS)," kata Kusnandi Rusmil dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin, 14 Agustus 2017.

Kusnandi Rusmil menjelaskan sebagian masyarakat masih menganggap campak sebagai penyakit ringan. Padahal kata Kusnandi, penyakit campak sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.

Kusnandi mengatakan, campak dapat berakibat sakit berat yang berujung kematian, gizi buruk, diare berat, infeksi paru, memperberat penyakit TB paru, radang otak dan memicu wabah penyakit jika tidak ditangani dengan baik.

"Tak hanya campak, penyakit Rubella juga sangat berbahaya karena ditularkan melalui saluran pernapasan pada saat atau bersin dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS)," ujar Kusnandi.

Menanggapi masih banyaknya masyarakat yang enggan anaknya divaksin dengan alasan keamanan, Kusnandi menyatakan bahwa orangtua tak perlu khawatir akan pemberian vaksin serupa. Alasannya setiap vaksin yang diberikan mempunyai standar keamanan tinggi dan telah melewati uji klinis, monitoring dan peninjauan terus-menerus dari Kelompok Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Demikian pula dengan vaksinasi MR.

"Pemberian vaksin harus kepada orang dalam kondisi sehat dan harus ditunda bila sedang dalam kondisi deman, batuk pilek atau diare," jelas Kusnandi Rusmil.

 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.