Sukses

Obat Suramin, Harapan Bagi Anak dengan Autisme?

Muncul harapan dari pemberian obat bernama suramin. Namun, apakah benar suramin benar-benar bisa mengurangi gejala autisme?

Liputan6.com, Jakarta Berbagai penelitian berusaha mencoba mencari tahu obat untuk mengatasi gejala autisme. Muncul harapan dari pemberian obat bernama suramin. Namun, apakah benar suramin bisa mengurangi gejala autisme?

Suramin merupakan obat yang pertama kali dikembangkan pada 1916. Kini, obat tersebut digunakan sebagai antiparasit penyakit tidur di Afrika dan kebutaan. Belum lama ini, sebuah studi kecil menemukan ada kemungkinan manfaat positif penggunaan suramin pada autisme.

Dokter Robert Naviaux dari University of California, Amerika Serikat memimpin penelitian tentang efek suramin pada anak autisme. Dia mengungkapkan, pemberian suramin pada anak dengan gejala autisme, mampu mengurangi gejala tersebut secara signifikan. 

"Setelah pemberian satu dosis tunggal, berhasil mengurangi gejala," kata Naviaux seperti mengutip MNN, Senin (17/7/2017).

Manfaat pemberian suramin pun dirasakan orangtua yang anaknya terlibat dalam studi ini. "Kami melihat perbaikan paling terasa pada anak kami," katanya.

Naviaux memprediksi, suramin mampu membuat sel-sel tak sehat tidak lagi menempel pada cell danger response (CDR), sehingga membuat kerja CDR normal.

Manfaat positif dari suramin pada anak autisme memang pertama kali dilakukan oleh Naviaux dan tim. Mereka meminta 10 partisipan terlibat dalam studi ini, lima partisipan diberikan suramin sisanya sebagai kelompok pengontrol.

Anak-anak yang diberikan suramin memperlihatkan dampak positif secara kognitif dan emosi. Hal ini tentu saja menggembirakan.

Sayangnya, anak-anak dengan gejala autisme yang diberikan suramin mengalami efek samping berupa ruam-ruam merah. Lalu manfaat positif pada kognitif dan emosi ini hanya berlangsung sementara. Sesudah tiga minggu kemudian, anak-anak tersebut kembali seperti semula.

Penelitian kecil yang dipublikasikan dalam Annals of Clinical and Translational Neurology tidak bisa lagi dilanjutkan karena masalah dana.

"Jika ada studi lanjutan di masa depan dan memperlihatkan manfaat, obat ini bisa mengubah kehidupan anak-anak dengan autisme," kata Naviaux.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini