Sukses

Poligami, Kunci Rahasia Panjang Umur pada Pria?

Peneliti menemukan, pria dari komunitas poligami hidup lebih lama dibanding mereka yang menjalani hidup monogami.

Liputan6.com, Jakarta Ingin panjang umur? Pria silakan mencari istri kedua. Hal ini berdasarkan riset dari University of Sheffield, Inggris.

Penelitian yang dilakukan oleh Virpi Lummaa, seorang ahli lingkungan, menemukan, pria yang berasal dari budaya poligami lebih panjang umur dibanding yang menjalani hidup monagami.

Setelah mengesampingkan faktor perbedaan sosial ekonomi, pria berusia di atas 60 tahun dari 140 negara yang mempraktikkan poligami hidup 12 persen lebih lama dibanding pria-pria dari 49 negara yang paling menganut gaya hidup monogami.

Temuan ini dipresentasikan Lumma pada pertemuan tahunan International Society of Behavioural Ecology di Ithaca, New York, mengutip New Scientist, Senin (10/7/2017).

Menggunakan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Lummaa dan rekannya Andy Russell menandai 189 negara dengan nilai 1-4, dari benar-benar monogami sampai kebanyakan poligami. Mereka juga memperhitungkan pendapatan rata-rata tiap negara untuk memperkecil efek dari nutrisi baik dan tunjangan kesehatan di negara-negara monogami Barat.

Mereka menemukan, memiliki lebih banyak anak dari lebih banyak istri meningkatkan kemungkinan pria untuk hidup lebih lama. Pria hidup lebih panjang karena mereka masih terus subur di usia lanjut.

Penjelasan ini berlaku untuk faktor sosial dan genetik. Pria yang masih terus memiliki anak di usia 60-an dan 70-an cenderung lebih berusaha merawat dirinya dengan lebih baik, karena mereka masih harus memberi makan anak-anaknya.

Namun kekuatan evolusi selama ribuan tahun juga bisa jadi menyeleksi pria-pria sehat pada budaya poligami.

"Hipotesis ini sahih dan masuk akal," ujar Chris Wilson, seorang antropolog evolusi di Cornell University, Ithaca, New York, yang menghadiri acara tersebut. Tapi perhatian dan perawatan yang diberikan oleh beberapa istri yang bergantung pada status sosial suami mereka yang menua juga bisa jadi menjelaskan segalanya.

"Hal ini tidak membuatku kaget bahwa pria pada komunitas itu hidup lebih lama dibanding pria dari komunitas monogami, ketika mereka menjadi duda dan tidak ada yang merawatnya," tutup Wilson.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.