Sukses

Tanda-Tanda Usus Anda Bocor, Waspadai

Sindrom usus bocor berbeda dengan iritasi usus besar. Kenali gejala-gejalanya.

Liputan6.com, Jakarta Spesialis  Ecological Medicine, Dr Rajendra Sharma berhasil menggambarkan gejala sindrom usus bocor (Leaky Gut Syndrome). Kondisi ini berbeda dengan iritasi usus besar.

Para ahli menganggapnya terkait dengan kondisi seperti rheumatoid arthritis--penyakit yang menyebabkan radang, yang mengakibatkan rasa nyeri dan bengkak pada sendi.

Sindrom usus bocor timbul akibat penyakit yang dipengaruhi peningkatan permeabilitas (kemampuan meloloskan bakteri) melalui dinding usus.

"Hal ini memungkinkan makanan tercerna ke dalam aliran darah. Apa pun yang mungkin menyebabkan kerusakan dinding usus bisa menyebabkan usus bocor. Penyebab yang lebih umum berupa makanan yang buruk," jelas Sharma.

Dr Sharma, ditulis dari Express, Jumat (29/6/2018) menjelaskan masalah lebih terkait dengan makanan dan bakteri yang belum tercerna.

"Adanya sistem kekebalan tubuh yang meningkat bisa menyebabkan peradangan pada tubuh. sindrom usus bocor mungkin terkait dengan penyakit autoimun, termasuk rheumatoid arthritis dan lupus. Kemungkinan juga terkait kulit, sakit kepala, reaksi alergi, depresi, dan asma," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi mengatasinya

Ada solusi untuk mengatasi sindrom usus bocor. Anda bisa melakukan diet. Diet dapat berdampak besar pada kondisi tersebut. Anda bisa mengurangi makanan yang cenderung memicu peradangan dan makanan yang bisa menjadi penyebab alergi.

Solusi lain, diagnosis harus dilakukan melalui tes urine atau darah. Kedua, menetapkan penyebab agar memperoleh cara terbaik untuk melakukan perawatan optimal.

"Ini termasuk saran diet, penggunaan probiotik, perawatan nutrisi, suplemen, dan herbal untuk mengurangi peradangan usus dan seluruh tubuh. Tahapan ini membantu menyembuhkan kerusakan dinding usus dan mengurangi aktivitas kekebalan tubuh yang berlebihan di seluruh tubuh," tutur Dr Sharma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.