Sukses

Tidur Lebih Lama di Akhir Pekan Menyehatkan

Jika Anda tipe orang tua yang suka berteriak-teriak membangunkan anak Anda di akhir pekan, sebaiknya Anda berhenti melakukan kebiasaan itu karena ternyata berbahaya bagi kesehatan mereka.

Liputan6.com, Jakarta: Jika Anda tipe orang tua yang suka berteriak-teriak membangunkan anak Anda di akhir pekan, sebaiknya Anda berhenti melakukan kebiasaan itu karena ternyata berbahaya bagi kesehatan mereka.

Beberapa ahli telah membuktikan bahwa ternyata tidur lebih lama di hari Minggu bukan semata-semata bagian dari bermalas-malasan tetapi juga sangat penting bagi kesehatan. Uji coba yang melibatkan beberapa sukarelawan menunjukkan bahwa bermalas-malasan di hari Minggu justru menghasilkan penangkal bagi efek buruk dari kekurangan tidur.

Penemuan ini lahir setelah sebuah penelitian lain memperingatkan tentang bahaya dari tidur terlalu lama dan tidur lebih dari tujuh jam sehari lebih berisiko terkena serangan jantung. "Satu atau dua jam waktu tambahan untuk tidur di pagi hari setelah mengalami kekurangan tidur kronis bermanfaat untuk memperbaiki daya awas," kata Dokter David Dinges, dari University Of Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia.

Orang yang kurang tidur akan mengalami penurunan kekebalan tubuh dan makin rawan terinfeksi penyakit.
Studi itu melibatkan 142 orang dewasa yang rata-rata berumur 30 tahun dan hanya diperbolehkan tidur selama empat jam, dari pukul empat subuh sampai delapan pagi selama lima hari berturut-turut.

Di akhir pekan, para sukarelawan ditugaskan untuk menjalani masa pemulihan dengan memilih satu dari enam dosis tidur yang berkisar dari nol sampai sepuluh jam. Sementara 17 orang lain menjadi kelompok pembanding yang setiap malam menghabiskan 10 jam di tempat tidur. Hasil uji coba menunjukkan bahwa para peserta yang dibatasi jam tidurnya tampil dengan hasil yang paling buruk. Akan tetapi, semakin lama mereka tidur atau berbaring di akhir pekan maka semakin baik pula daya awas mereka. Kelompok yang mengambil sepuluh jam tidur mendapatkan nilai jelek dalam tes perhatian, waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, dan mengalami kelelahan.

Studi lain menyimpulkan bahwa waktu yang sempurna untuk tidur adalah tujuh jam. Penelitian di West Virginia University membuktikan bahwa tidur kurang dari lima jam sehari, termasuk tidur siang, akan memperbesar peluang penyakit yang berhubungan dengan jantung seperti terkena stroke, serangan jantung, angina, dan jantung koroner. Tetapi tidur lebih dari tujuh jam sehari juga akan menyebabkan penyakit cardiovascular.

Peneliti dokter Anoop Shankar tidak bisa menjelaskan mengapa lamanya waktu tidur berhubungan dengan penyakit jantung. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dan diabetes. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini