Sukses

Ini Jenis Obat dan Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Berikut beberapa jenis obat dan makanan tertentu yang tak boleh dikonsumsi bersamaan.

Liputan6.com, Jakarta Kita memang harus mematuhi aturan ketika sedang minum obat yang diresepkan dokter. Terkadang dokter mengingatkan kita untuk mengonsumsi obat setelah lebih dulu mengisi perut. Namun, lebih dari itu, kita pun perlu memperhatikan jenis obat serta makanan yang akan kita konsumsi. Pasalnya, ada jenis obat tertentu yang disarankan untuk tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan tertentu.

Berikut beberapa jenis obat dan makanan tertentu yang tak boleh dikonsumsi bersamaan, seperti dilansir laman Brightside, Kamis (9/3/2017):

1. Bronchial spasmolytics

Obat theophylline dan albuterol biasanya diresepkan untuk penderita asma, bronkitis, serta penyakit paru lainnya.

Sebaiknya jangan mengonsumsi makanan atau minuman mengandung kafein ketika minum obat tersebut. Kedua obat itu menstimulasi sistem saraf, karenanya Anda perlu menghindari mengonsumsi kafein agar tak mengalami kecemasan dan gugup berlebih.

Anda pun perlu benar-benar kafein ketika mengonsumsi theophylline karena kafein bisa meningkatkan toksisitasnya. Anda juga sebaiknya mengurangi asupan makanan berlemak karena bisa meningkatkan kecepatan dan persentase theophylline yang diserap darah sehingga kemungkinan besar menyebabkan overdosis.

2. Obat-obatan hipertensi

Obat seperti captopril, enalapril, dan ramipril biasa diresepkan untuk mengatasi dan mencegah gangguan jantung dan ginjal. Namun, saat mengonsumsi salah satu obat tersebut sebaiknya tidak dibarengi dengan makanan kaya potassium.

Obat-obatan itu meningkatkan kadar potassium dalam darah sehingga bisa memicu arrythmia dan dyspnea jika dikonsumsi bersamaan dengan pisang, kentang, kedelai, dan bayam selama pengobatan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Obat Antiaritmia

3. Obat antiaritmia

Digoxin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah gagal jantung. Tak disarankan untuk mengonsumsi licorice ketika meminum obat tersebut. Kandungan asam glycyrrhizic yang bercampur dengan digoxin bisa menyebabkan gangguan detak jantung bahkan hilangnya fungsi jantung secara mendadak. Licorice umumnya ditemukan dalam permen, cake, serta kudapan manis lainnya.

Makanan berserat seperti kulit padi (bran) menurunkan kemampuan obat. Jadi sebaiknya minum obat tersebut dua jam sebelum atau setelah makan.

4. Obat penurun kolesterol jahat

Obat-obatan seperti atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, simvastatin, rosuvastatin, dan pravastatin sebaiknya tak diminum berdekatan dengan konsumsi buah grapefruit. Buah tersebut bisa dengan cepat meningkatkan penyerapan obat sehingga meningkatkan risiko overdosis dan efek samping lainnya.

Jika Anda mengonsumsi satu tablet obat tersebut dengan segelas jus grapefruit maka dampaknya setara dengan bila Anda mengonsumsi 20 tablet obat yang sama dengan air. Kondisi serupa berlaku untuk buah jenis sitrus lainnya seperti pomelo, jeruk nipis. 

 

3 dari 4 halaman

Pengencer darah

5. Obat pengencer darah

Warfarin umumnya diresepkan untuk mengatasi dan mencegah penggumpalan darah. Saat dalam masa pengobatan menggunakan obat ini, Anda perlu sangat mengurangi konsumsi cranberry, bawang putih, jahe, dan beberapa rempah seperti cabai rawit, kayu manis, dan kunyit. Buah dan rempah yang disebutkan itu bersifat mengencerkan darah dan bila dikonsumsi dengan warfarin akan menyebabkan pendarahan.

Sementara makanan kaya akan vitamin K seperti bayam, turnip, kubis, dan brokoli bisa mengurangi kemampuan obat.

6. Obat tiroid

Levothyroxine biasanya diresepkan untuk mengatasi masalah tiroid. Individu yang tengah minum Levothyroxine dan sejenisnya baiknya menghindari kedelai maupun berbagai olahannya karena kedelai bisa menghambat penyerapan obat. Chestnut serta makanan kaya serat juga memiliki efek yang serupa. 

 

4 dari 4 halaman

Antibiotik

7. Antibiotik 

Tetrasiklin, ciprofloxacin, penisilin, serta obat antibiotik lainnya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat-obatan tersebut akan menjadi sulit diekskresikan bila dikonsumsi dengan susu dan makanan berbahan susu yang tinggi kalsium. Ini akan menurunkan efisiensi obat secara cepat.

8. Obat pereda nyeri

Ibuprofen merupakan obat jenis painkiller yang biasa dipasarkan dengan nama Advil, Genpril, Proprinal. Obat ini tak cocok dikonsumsi berbarengan dengan minuman bersoda dan manis. Kandungan karbondioksia dan asam dalam minuman bersoda meningkatkan penyerapan obat dan meningkatkan konsentrasi darah. Hal itu menyebabkan dosisnya tak terkontrol dan berisiko peningkatan racun sehingga berbahaya bagi ginjal.

9. Obat Antidepresan

Tranylcypromine, phenelzine, dan nialamide merupakan obat antidepresan. Umumnya obat tersebut mengandung penghambat enzim monoamine oxidase yang jika berinteraksi dengan tyramine dan bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah secara cepat.

Tyramine adalah asam amino yang terbentuk dalam makanan kaya protein yang tersimpan lama. Anda bisa menemukan tyramine pada keju lama, dendeng daging atau ikan, sosis kering, serta daging atau ikan kalengan.

Sebaiknya Anda berkonsultasi secara detail dengan dokter sebelum minum obat apa pun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.