Sukses

Racun yang Membunuh Kim Jong-nam Juga Ada di Obat Nyamuk Semprot

Racun nerve agent yang membunuh Kim Jong-nam juga ditemukan pada obat nyamuk semprot.

Liputan6.com, Jakarta Akibat semprotan bahan kimia seorang wanita pada wajah Kim Jong-nam di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia pada 13 Februari 2017, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ini akhirnya meninggal. Ia mengalami kejang-kejang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dalam sebuah pernyataan, Royal Malaysia Police yang menyelidiki kematian Kim Jong-nam disebutkan, hasil tes kain penyeka racun pada korban teridentifikasi bahan kimia Ethyl S-2-Diisopropylaminoethyl Methylphosphonothiolate. Racun ini juga dikenal dengan VX nerve agent.

Pada laman The Conversation, disebutkan, VX adalah senjata kimia mematikan. Meskipun sering disebut sebagai gas saraf, zat ini biasanya berupa cairan yang digunakan pada suhu kamar. Seri V pertama kali dikembangkan di Inggris pertengahan 1950-an.

Seiring perjalanannya, jenis nerve agent tidak hanya digunakan untuk senjata mematikan, tapi juga ditemukan pada obat nyamuk semprot.

Ketika dihubungi Health-Liputan6.com pada 2 Maret 2017, dr Wawan Mulyawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membenarkan hal tersebut.

"Jenis racun nerve agent sudah lama juga terdapat pada obat nyamuk semprot. Jenis memang sama, tapi ada perbedaan. Kalau nerve agent yang menewaskan Kim Jong-nam tidak berbau, sedangkan pada obat nyamuk semprot berbau," kata dr Wawan.

Perbedaan lain terlihat dari dosis. Dosis yang terkandung pada nerve agent yang menewaskan Kim Jong-nam sangat besar, pada kisaran 10-15 mg semprotan saja manusia dapat terbunuh. Pada obat nyamuk semprot, butuh dosis berliter-liter untuk mampu membunuh manusia.

"Perbedaan terjadi karena obat nyamuk semprot itu didesain untuk sekali semprot membunuh nyamuk. Lain dengan jenis nerve agent, yang dipakai membunuh Kim Jong-nam. Dalam satu kali semprot atau dioleskan bisa langsung membuat seseorang terbunuh. Bahkan orang lain bisa juga terkena paparan. Hal itu juga bisa membahayakan nyawa orang lain," jelas dr Wawan, yang menekuni ilmu biomedik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala dan pertolongan

Gejala dan pertolongan

Dilihat dari gejala yang dialami bila terkena pada manusia, kedua nerve agent memiliki efek gejala yang serupa. Sistem saraf adalah bagian tubuh yang pertama kali diserang nerve agent.

"Saraf yang terkena akan memengaruhi saluran pernapasan. Otot-otot pada saluran pernapasan menjadi terganggu. Akhirnya, seseorang akan mengalami sesak napas," kata dr Wawan.

Untuk mengatasi gejala akibat nerve agent yang terkena pada manusia, atropin (obat penawar untuk menangani zat kimia yang menyerang sistem saraf) dapat digunakan. Atropin bisa menjadi pertolongan pertama bagi orang yang keracunan nerve agent.

"Dalam penerapannya terbilang sulit untuk kasus racun yang membunuh Kim Jong-nam. Hal ini dikarenakan sulit mengindentifikasi, apakah korban memang terkena nerve agent saat peristiwa terjadi, karena tidak berbau. Akibatnya, atropin tidak sempat diberikan sehingga orang yang terkena (Kim Jong-nam) tak dapat diselamatkan," ungkap dr Wawan.

Pada kasus orang keracunan obat nyamuk semprot, seseorang bisa segera diberikan atropin dan nyawanya dapat terselamatkan.

"Obat nyamuk semprot itu berbau. Jadi semua orang pasti sudah tahu bau obat nyamuk semprot. Misal, ada orang yang sekarat, lalu dari mulut atau sekitar tubuh korban tercium obat nyamuk semprot. Maka, bisa segera diberi pertolongan dengan atropin," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini