Sukses

Idap Epilepsi, Bocah Max Harus Hidup dengan Obat-obatan

Hidup Max, pengidap epilepsi, cukup menderita lantaran harus hidup dengan obat-obatan.

Liputan6.com, Wiltshire, Inggris Claire Keegan, 40 tahun tak menyangka anak yang baru dilahirkannya mengidap epilepsi. Empat bulan setelah melahirkan semua berjalan normal. Tapi gejala aneh mulai muncul, pendengaran anaknya, Max Keegan terganggu. Kepalanya sesekali turun tidak normal.

Pada usia sembilan bulan, Max tidak mampu makan dan berbicara. Kepalanya juga kecil. Diagnosis dokter baru diketahui saat Max berusia 18 bulan, Max menderita aktivitas otak yang abnormal, yang mengakibatkan epilepsi.

Max juga menghabiskan lebih dari seminggu di rumah sakit dengan infeksi dada saat usianya 2 tahun.

"Itu adalah momen menakutkan pertama kami saat melihat ia berbaring di tempat tidur rumah sakit dengan oksigen. Sulit melihat kondisinya seperti itu tapi ia anak yang kuat. Kami hanya menemani untuk memberinya kekuatan," kata Claire, seperti yang dikutip dari Mirror, Sabtu (17/12/2016).

Kian bertambah usia, Max menderita berbagai macam penyakit. Mulai dari kelainan tulang, sel-sel tubuh yang tidak bekerja dengan baik hingga cacat dan tidak bisa bicara serta sedikit bergerak.

Max, yang kini berusia 9 tahun juga memiliki penyakit ginjal langka dan membutuhkan transplantasi. Kondisi Max membuat dirinya bergantung pada orang dewasa. Claire asal Swindon di Wiltshire, Inggris berupaya merawat Max.

Ia bersyukur karena anak keduanya, Eva, tumbuh dengan sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hidup dengan obat-obatan

Hidup dengan obat-obatan

Hal yang berat adalah Max harus hidup dengan obat-obatan. Sebuah tabung berisi obat-obatan dipasang di perutnya. Max harus berada di tempat tidur pada pukul delapan sehingga tiap kali Claire keluar, ia harus mengatur jadwal agar pulang lebih cepat.

Kebutuhan pengobatan Max mulai membaik ketika Claire dan suami menemukan badan amal yang menyediakan perawatan khusus bagi pasien yang menderita penyakit berat.

Badan amal bernama Jessie May menyediakan perawat untuk melayani kebutuhan Max sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Max harus minum obat dan bergantung pada orang dewasa

"Tanpa perawat, saya tidak akan punya waktu khusus dengan Eva. Saya dan suami jadi punya lebih banyak waktu istirahat," ungkap Claire.

Meskipun masa depan Max tidak pasti, Claire tetap mengatakan, kondisi Max begitu unik.

"Kalau Max senang berarti ia baik-baik saja. Itulah yang terpenting buat kami sekeluarga," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.