Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Hati-Hati Lakukan Oral Seks, Ini Akibatnya

Hubungan seksual melalui oral memiliki risiko besar. Dan dari banyak kasus terkenal individu yang dideteksi dengan HIV.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini seks oral dianggap sebagai foreplay yang menyenangkan dalam kehidupan seks. Bagi sebagian orang, seks oral merupakan cara terbaik untuk mencapai kenikmatan.

Meski begitu, hubungan seksual melalui oral memiliki risiko besar. Dari banyak kasus terkenal, individu yang dideteksi dengan HIV karena seks oral. Dengan mulut terluka lebih rentan berisiko HIV. Untuk mencegahnya, wanita tidak seharusnya menelan air mani ke dalam mulutnya.

Untuk itu sebaiknya manfaatkan kondom atau berbagai profolaksis nonspermicidal lainnya. Selain itu, laki-laki juga harus hati-hati melakukan foreplay pada saat siklus menstruasi.

Beberapa kondisi lainnya yang disebut sexually transferred infections (STI) yang disebabkan seks oral, dilansir laman Gestationaldiabetics, Sabtu (26/11/2016).

1. Chlamydia

Infeksi awal biasanya dirasakan pada tenggorokan, rektum, saluran genital, dan sistem kemih. Gejala dan bahaya yang biasanya ditimbulkan tidak terlihat, tapi beberapa mengalami sakit tenggorokan, keputihan, kotoran di penis, atau rasa terbakar saat kencing.

2. Gonorea

Tak berbeda dari Chlamydia, infeksi juga terjadi di tenggorokan, anus serta area genital. Ancaman umum termasuk gatal di daerah kemaluan, tumbuh jerawat, ketidaknyaman pada perut yang berkepanjangan.

3. Sifilis

Bila mengalami sifilis, infeksi terjadi pada mulut, bibir, rektum, anus, dan area genital. Pada tahap pertama sefilis, seseorang benar-benar merasa sakit tenggorokan, dan sejumlah luka di rektum.

Pada fase tambahan, bisa kemerahan pada kulit akibat ruam, telapak tangan, tumit kaki akan kering serta kegores. Risiko ini dapat cepat diatasi dengan obat antibiotik.

Seks oral juga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang memiliki sel kanker tenggorokan, dan kanker di leher kepala. Selain itu juga tubuh menjadi sensitif, pembengkakan di sekitar organ tubuh reproduksi, serta penurunan berat badan.

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.