Sukses

Mengonsumsi Suplemen Kalsium Dapat Meningkatkan Risiko Demensia?

Bagi wanita yang lebih tua dengan kondisi kesehatan tertentu, konsumsi suplemen kalsium bisa dihubungkan dengan peningkatan risiko demensia

Liputan6.com, Jakarta Untuk wanita yang lebih tua dengan kondisi kesehatan tertentu, mengkonsumsi suplemen kalsium dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko demensia. Dalam studi terbaru, para peneliti menemukan bahwa wanita yang sebelumnya mengalami stroke dan yang secara teratur mengambil suplemen kalsium rupanya tujuh kali lebih mungkin mengembangkan demensia selama periode lima tahun dibandingkan dengan wanita yang telah memiliki stroke tapi tidak mengambil suplemen kalsium mereka.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa wanita yang memiliki tanda-tanda gangguan yang mempengaruhi aliran darah di otak dan yang secara teratur mengonsumsi suplemen kalsium, dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan demensia selama lima tahun dibandingkan wanita yang memiliki tanda-tanda gangguan ini, tetapi tidak meminum suplemen mereka.

Namun, penelitian sementara menunjukkan hubungan antara mengonsumsi suplemen kalsium dan risiko yang lebih tinggi dari demensia pada beberapa wanita, tapi tidak membuktikan bahwa mengonsumsi suplemen kalsium menyebabkan demensia, kata rekan penulis studi Dr. Silke Kern, seorang peneliti neuroscience di Universitas Gothenburg di Swedia.

Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum dibuatnya rekomendasi bagi perempuan mengenai potensi risiko mengonsumsi suplemen kalsium, kata Kern. Dalam studi tersebut, para peneliti melihat riwayat kesehatan 700 wanita antara usia 70 dan 92 yang tidak memiliki demensia pada awal penelitian. Para peneliti meminta para wanita untuk secara teratur mengonsumsi suplemen kalsium dan diuji kemampuan memori dan pemikiran mereka. Para ilmuwan juga memindai otak dari 447 peserta.

Penelitian menunjukkan bahwa 54 wanita telah mengalami stroke sebelum studi dimulai, dan 98 perempuan mengonsumsi suplemen kalsium pada awal penelitian. Di antara wanita yang dipindai otaknya pada awal penelitian, 71 persen memiliki lesi pada materi putih otak mereka, yang merupakan penanda untuk penyakit serebrovaskular--sekelompok gangguan yang mempengaruhi aliran darah di otak.

Lesi yang umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, dengan satu ulasan studi memperkirakan bahwa di mana saja dari 50 persen menjadi 98 persen orang dewasa tua mungkin memilikinya.

Para peneliti kemudian memantau semua wanita yang terlibat dalam penelitian selama lima tahun, dan menemukan bahwa 59 wanita mengembangkan demensia, dan 54 wanita mengalami stroke selama periode ini hingga 17 Agustus kemarin.

Ketika para peneliti melihat hubungan antara mengonsumsi suplemen kalsium pada awal studi dan risiko perempuan terkena demensia selama masa studi, ternyata risiko ini lebih tinggi, tapi hanya untuk wanita yang memiliki tanda-tanda penyakit serebrovaskular di awal studi atau yang sebelumnya mengalami stroke.

Penyakit serebrovaskular kadang-kadang didefinisikan juga termasuk stroke. Namun dalam penelitian ini, para peneliti tidak memasukkan stroke dalam definisi mereka dari penyakit serebrovaskular, melainkan hanya menyebutnya termasuk jenis penyakit serebrovaskular. Sebagai contoh, enam dari 15 wanita yang sebelumnya telah stroke dan menbgonsumsi suplemen kalsium mengembangkan demensia selama masa studi. Sebagai perbandingan, proporsi yang lebih kecil - 12 dari 93 wanita yang sebelumnya mengalami stroke tapi tidak mengambil suplemen - mengembangkan demensia selama periode waktu yang sama.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka tidak tahu pasti mengapa penggunaan suplemen kalsium terkait dengan risiko tinggi demensia pada wanita dengan kondisi ini. "Mekanisme untuk efek berbahaya dari suplementasi kalsium tidak sepenuhnya dipahami," kata Kern, dilansir dari Live Science, Minggu (21/8/2016).

Namun, mungkin bahwa suplemen kalsium mempengaruhi pembuluh darah dan dengan demikian bahkan berpotensi mengubah aliran darah di pembuluh ini, kata Kern.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan masalah pembuluh darah dengan risiko tinggi demensia. Dr. Marc Gordon, kepala neurologi di Rumah Sakit Zucker Hillside di Glen Oaks, New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, juga mengatakan bahwa terlalu dini untuk menentukan langsung apakah suplemen kalsium menyebabkan demensia pada beberapa perempuan. Jumlah perempuan yang mengonsumsi suplemen dalam penelitian ini hanya sebagian kecil, katanya. Studi ke depannya dengan peserta lebih banyak harus dilakukan, katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini