Sukses

Serunya Kuliah Bedah Saraf di Bioskop 3D

Kuliah umum 3D Cinema Letcures bersama pakar bedah saraf level internasional dilaksanakan dalam bioskop menggunakan tayangan tiga dimensi.

Liputan6.com, Tangerang- Ratusan peserta yang terdiri dari dokter spesialis bedah saraf, dokter umum dan mahasiswa kedokteran berada di bioskop Cinemaxx Lippo Village pada Sabtu (13/8/2016). Bukan untuk menonton film box office, melainkan kuliah umum 3D Cinema Letcures bersama pakar kaliber internasional mengenai bedah bagian otak lewat tayangan berkualitas tiga dimensi.

Dalam ruangan bioskop berkapasitas 500 orang, para peserta menyaksikan rekaman video tindakan operasi dokter spesialis bedah saraf. 

Kuliah umum bedah anatomi 3D Cinema pertama kalinya digelar pada 13-14 Agustus di Tangerang, Banten. (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Penonton menyaksikan video tersebut lewat layar perak (silver screen) 18 meter. Mereka memakai kacamata tiga dimensi sehingga video tindakan operasi tersebut nampak lebih nyata. 

Hal ini terlihat ketika alat-alat operasi mencoba merobek salah satu bagian di otak, begitu nyata sampai semua penonton begitu fokus melihat detail operasi dalam video berdurasi sekitar 30 menit. Pada saat bersamaan, dari tempat duduk bioskop dokter yang melakukan tindakan bedah tersebut menjelaskan tindakan apa yang sedang dilakukan.

Kekuatan video tiga dimensi yang telah diformat menjadi Digital Cinema Package (DCP) ini juga membuat peserta seperti sedang di kamar operasi. "Biasanya hanya operator dokter bedah yang melihat, namun ini ratusan orang melihatnya seolah-olah melihat persis apa yang terjadi di kamar operasi," tutur penggagas acara Profesor Eka J. Wahjoepramono.

Dokter spesialis bedah saraf, Profesor Eka Wahjoepramono menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab  usai memberikan presentasi dalam Kuliah Umum Bedah Anatomi 3D Cinema di Cinemaxx Lippo Village, Tangerang (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Menurut Eka, acara ini digagas oleh Departemen Neuroscience Universitas Cambridge bersama Departemen Neurosurgery Universitas Pelita Harapan dan World Federation of Neurosurgical Societies Foundation, dan Komite Neurosurgical Anatomy. Kegiatan ini menjadi salah satu cara mendidik dokter bedah saraf maupun calon dokter mempelajari anatomi otak dan operasi sebaik mungkin.

"Kita punya teknologi kenapa kita tidak pakai untuk education," kata Prof Eka di sela-sela acara.

Tayangan operasi ini diharapkan mampu membuat peserta lebih memahami anatomi dan tindakan proses operasi bedah saraf pada otak. "Kami harap para peserta bisa mempelajari otak dengan se-interest mungkin dan berguna bagi mereka," tambah pria yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan ini.

Antusias peserta yang datang tak hanya dari Indonesia, tapi juga para dokter spesialis bedah saraf dari Malaysia, Singapura, Bangladesh, dan negara tetangga lainnya. Kuliah sinema tiga dimensi ini pun akan dilaksanakan selama dua hari yakni 13-14 Agustus 2016. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini