Sukses

Bahaya Bahan Kimia di Sekitar bagi Janin

Bahan kimia bukan berada di laboratorium saja, tapi juga ada di sekitar kita, dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Bahan kimia bukan berada di laboratorium saja, tapi juga ada di sekitar kita, dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam botol plastik, polusi, dan make up yang ternyata bisa berpengaruh pada janin dalam kandungan, yaitu dapat merusak otak, dan menurunkan IQ.

Ada lagi bahan kimia yang lebih memprihatinkan seperti timbal, dan merkuri, pestisida organofosfat yang digunakan dalam pertanian, dan perkebunan. Dan difenil eter bifenil (FBDE) ditemukan di flame retardants, dan phthalates yang terdapat dalam botol plastik, wadah makanan, dan produk kecantikan. 

Flame retardants, polusi udara, dan asap kayu juga dapat mempengaruhi perkembangan otak jabang bayi dalam kandungan, dan masa kecil anak, menurut laporan terbaru. Sementara, polychlorinated biphenyls (PCB) pernah digunakan sebagai pendingan dan pelumas dalam peralatan listrik, juga jadi perhatian.

 

Meski pada 1977 sudah dilarang di AS, dan di Inggris 1981, namun diakui mereka bisa berlama-lama di lingkungan tersebut selama beberapa dekade. Penggunakan PBDE sudah dibatasi di AS, dan Eropa karena dikhawatirkan berisiko kesehatan.

Saat ini para ilmuwan sedang mempelajari kondisi bayi dan ibunya pralahir untuk phthalates, dan bahan kimia lainnya apakah menyebabkan adanya perubahan otak dan perilaku. Profesor Susan Schantz, dari University of Illinois, mengatakan, "Zat kimia ini meresap, tidak hanya di udara dan air, tetapi dalam produk konsumen sehari-hari yang digunakan pada tubuh dan di rumah kita. Dan bahan kimia berbahaya itu dapat dikurangi pemakaiannya, dan itu sangat baik bagi pertumbuhan anak."

Kebanyakan wanita hamil di AS positif terpapar phthalates dan PBDE, yang keduanya mengganggu fungsi hormon tiroid, para peneliti menemukan. Profesor Schantz mengatakan, "Hormon tiroid terlibat dalam hampir setiap aspek dari perkembangan otak, dan pembentukan neuron untuk pembelahan sel. Ini mengatur banyak gen yang terlibat dalam pengembangan sistem saraf." 

Studi terdahulu telah mengaitkan paparan phthalates tertentu dengan defisit perhatian, IQ rendah dan gangguan perilaku pada anak-anak. Jika sesuatu terlihat berisiko, para ilmuwan akan membuat kebijakan untuk meminta menghentikan produk kimia berbahaya tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini