Sukses

18302 Orang Lakukan Petisi Berantas Vaksin Palsu

Munculnya vaksin palsu di pasaran sejak 2003 menimbulkan kemarahan para orangtua, khususnya para ibu.

Liputan6.com, Jakarta Munculnya vaksin palsu di pasaran sejak tahun 2003 menimbulkan kemarahan para orangtua, khususnya para ibu. Mereka yang berusaha melindungi buah hatinya dari penyakit berbahaya dengan melakukan imunisasi itu pun merasa khawatir akan kesehatan bayi mereka.

Salah seorang ibu, Eva Mazrieva, yang melahirkan anak pada periode beredarnya vaksin palsu itu pun menumpahkan kekecewaannya di media sosial. Dalam surat terbukanya yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeloek, Eva menceritakan bagaimana anak-anaknya mengikuti prosedur vaksinasi sesuai anjuran.

Namun, betapa terkejutnya Eva saat tahu perihal peredaran vaksin palsu. Dan ia pun meminta pertanggungjawaban dari Menkes RI, yang dianggapnya tak memberi solusi untuk para ibu di Indonesia atas jawaban-jawaban yang diberikan melalui media massa.

Eva Mazrieva kirim surat terbuka untuk Menkes RI (Facebook)

Tak berhenti sampai di situ saja. Sebanyak 18.302 orangtua ingin memastikan bahwa vaksin yang digunakan untuk bayi Indonesia asli dan aman.

Untuk itu, mereka pun melakukan petisi dengan beberapa poin, dilansir laman Change.org, Selasa (28/6/2016), yaitu:

1. Mendukung penyidikan kasus ini, meminta agar POLRI dapat membasmi secara tuntas tindakan pemalsuan vaksin dan mendukung penindakan yang tegas pada para pelaku.

2. Meminta pemerintah, Bareskrim, dan pihak berwenang lainnya untuk menarik semua vaksin yang saat ini beredar dan menggantinya dengan vaksin yang ASLI dan AMAN guna menjamin keamanan dan perlindungan kesehatan bayi-balita Indonesia.

3. Meminta pemerintah, Bareskrim dan pihak berwenang lainnya untuk mengumumkan nama-nama distributor, rumah sakit, klinik atau tempat kesehatan lainnya yang terindikasi dan/terbukti menggunakan vaksin palsu.

4. Mendorong pemerintah untuk melakukan vaksin ulangan terhadap anak-anak yang lahir antara tahun 2003–2016 guna menjamin generasi indonesia yang sehat dan bebas penyakit berbahaya.

5. Mendorong BPOM untuk lebih agresif dalam mengawasi dan memfilter distribusi vaksin dan obat-obatan pada umumnya.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.