Sukses

Studi: Turis Berisiko Kebal Antibiotik

sekelompok kecil wisatawan yang tahan terhadap beberapa antibiotik.

Liputan6.com, Jakarta Saat berlibur musim panas mungkin wisatawan akan membawa lebih dari sekadar souvenir. Laporan New Scientist pada presentasi pertemuan tahunan di American Society for Microbiology, menemukan sekelompok kecil wisatawan yang tahan terhadap beberapa antibiotik.

Sebelumnya, penelitian telah menunjukkan bahwa gen yang resisten terhadap antibiotik muncul pada seorang wisatawan sekali, ketika mereka pulang dari perjalanan. Tetapi para ilmuwan di Universitas Maastricht ingin mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk gen-gen tersebut muncul. Jadi mereka melakukan penelitian pada tujuh orang yang bepergian dari Belanda ke China, India, Kanada, Korea Selatan, atau Filipina.

Setiap hari, para ilmuwan mengambil sampel tinja dan usapan tangan dari peserta penelitian. Para peneliti menemukan, hanya butuh dua hari untuk mengambil gen resistensi antibiotik tersebut dan gen-gen tersebut dapat menetap dalam sistem tubuh wisatawan selama satu bulan setelah kembali ke rumah.

Dari beberapa kasus, gen tersebut berpotensi menjadi masalah jika dia memiliki penyakit yang perlu diobati dengan antibiotik. Meskipun, tidak ada peserta dilaporkan memiliki efek negatif akibat gen baru, namun wisatawan yang mengunjungi India, misalnya, memiliki ketahanan terhadap kuinolon (salah satu jenis antibiotik). 

Mengapa hal ini terjadi tetapi tidak benar-benar diketahui?

Petra Wolff, yang mempresentasikan hasil studi mengatakan,  hal itu bisa karena bakteri asli yang bersembunyi di makanan lokal dan air yang dikonsumsi wisatawan.  

Selanjutnya ia berharap dapat menentukan apakah resistensi ini dapat menularkan ke teman-teman dan keluarga setelah pulang ke rumah.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.