Sukses

Thomas, Pria Pintar yang Berubah Jadi Kambing Agar Tidak Stres

Thomas niat berubah jadi kambing agar dapat menghilangkan stres akibat pekerjaan sehari. Dia lalu berubah jadi kambing di pegunungan

Liputan6.com, Jakarta Muak akan kehidupan yang monoton dan memang butuh waktu untuk istirahat, kebanyakan orang lebih memilih piknik, santai di rumah, menonton di bioskop, atau melakukan kegiatan-kegiatan yang lazim dilakukan manusia.

Tidak demikian dengan Thomas Thwaites. Ingin melupakan sejenak masalah pribadi agar tidak stres, ia justru menjelma menjadi seekor "kambing". Sebelum akhirnya memilih kambing, Thomas sempat kepikiran menjadi anjing.

"Suatu hari aku sedang berjalan dengan anjing milik seorang teman. Aku melihat anjing tampak begitu bahagia dengan kehidupannya tanpa ada kekhawatiran sedikit pun. Aku lalu berpikir untuk menjadi seperti itu di kemudian hari," Kata Thomas dikutip dari Daily Mail, Sabtu (28/7/2016)

Sempat muncul keinginan mengubah dirinya menjadi seekor gajah. Tapi di kemudian hari ia menyadari, gajah yang terlihat tangguh ternyata bisa juga sedih, marah, bahkan stres setelah mengalami trauma. "Untuk apa berubah menjadi sesuatu kalau pada akhirnya mengalami stres juga?," kata Thomas. Akhirnya ia mantap mengubah dirinya menjadi kambing.

Thomas tak ingin setengah hati menjalani misi barunya ini. Ia mengajukan diri belajar psikologi kambing dan meminta izin gembala kambing di desa Wolfenschiessen, Swiss, agar boleh menjadi kambing selama musim panas.

"Ketika pertama kali ide ini aku sampaikan, banyak orang menghubungi dan mengatakan aku gila. Tapi aku sudah muak dengan kehidupan ini dan butuh istirahat. Aku bekerja, aku punya banyak masalah pribadi, dan aku stres," kata Thomas.

Thomas lalu meminta bantuan klinik di Manchester yang biasa menolong pasien yang menderita amputasi, untuk dibuatkan tungaki prostetik memungkinkannya meloncat dengan aman.

Karena kambing makannya rumput, Thomas lalu membuat perut kambing palsu yang pengerjaannya dibantu para ahli dari University of Aberystwyth. Perut kambing palsu itu diikat ke pinggang, agar tak ketahuan sahabat barunya kalau rumput yang sudah dikunyah akan dimuntahkan.

Dia belajar banyak hal dari kegiatan gila tersebut. Thomas jadi tahu, kambing memiliki kehidupan yang keras dan perlu berjuang untuk eksistensi mereka. Kesulitan kerap mereka temukan di kehidupan sehari-hari.

"Satu hal lain yang aku temukan, kambing adalah mahluk yang baik. Mereka tinggal berjauhan, dan menunjukkan kepadaku bahwa pada dasarnya kita sebagai manusia perlu belajar untuk menjadi sedikit lebih santai dalam mengenal hidup," kata Thomas.

Kegiatan gila yang dilakukannya telah ia tuangkan ke dalam buku berjudul GoatMan How I Took a Holiday from Being Human. Anda berniat untuk menjadi manusia kambing juga?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.