Sukses

Demi Menyenangkan Ibu, Yanty Terpaksa Diangkut Dinas Sosial

Kisah Yanty pengamen cantik di Grogol yang tertangkap dari kejaran aparat dinsos

Liputan6.com, Jakarta Berdiri di bawah teriknya matahari, berjalan di atas genangan air tanpa alas kaki, hingga berlari dari kejaran aparat dinas sosial adalah makanan sehari-hari Yanty dan anak jalanan lainnya.

Gadis belia yang bercita-cita jadi artis ini mengaku mengamen sejak ia berusia tiga tahun. Berawal diajak oleh almarhum bapaknya Yanty mulai mengenal kehidupan jalanan.

"Dari Yanty kecil udah diajak ke sini (Grogol) sama Bapak, Bapak emang sering ngamen disini jadi ya Yanty udah biasa nongkrong disini", katanya.

Yanty yang pernah tinggal di bawah kolong jembatan di depan Universitas Trisakti Jakarta, dulu hanya mengamen di area lampu merah Grogol. Namun semenjak dinas sosial gencar menertibkan daerah sekitar, Yanty terpaksa naik-turun bus kota demi menyambung hidup ia dan keluarganya.

"Ya Yanty mah naik jurusan mana aja, nomor berapa aja yang penting ngamen dapat duit", ujarnya.

Setiap harinya ia diantar oleh kedua orangtuanya ke titik tempat bertemu teman-teman pengamen lainnya. Saat ditanya mengapa ia yang harus menjadi tulang punggung keluarga, Yanty menjawab, "Ya mau gimana lagi udah begini jalan hidupnya. Lagian kasihan Mamak (Ibu). Yanty kerja kan buat nyenengin orangtua juga." Tak lupa ia menyunggingkan seulas senyum.

Pernah sekali Yanty tertangkap dari kejaran aparat dinas sosial hingga mengharuskannya dikurung dalam penampungan selama empat hari.

"Di sana Yanty dikurung, didiemin doang. Cuma dikasih makan nasi omprengan, kayak nasi sisa-sisaan gitu, lauknya cuma tahu ama tempe doang", katanya.

Salah satu adik sepupu Yanty yang berprofesi sebagai pengamen juga memberikan pengakuan kepada Health-Liputan6.com, tentang beberapa temannya yang pernah mengalami kejadian seperti Yanty. Konon teman-temannya mendapat perlakuan kurang mengenakkan saat tertangkap. 

Menurut Yanty, upaya dinas sosial dalam memberantas pengemis atau pengamen di pinggir jalan hanya membuang-buang waktu dan tenaga aparat saja. 

Yanty juga menyampaikan sebuah pesan, khususnya kepada pihak berwenang agar memberikan bekal kegiatan yang bermanfaat untuk para pengamen yang tertangkap ketimbang mereka hanya terkurung dan menderita di dalam penampungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.