Sukses

Waspada Jika Miss V Berbau Tak Sedap

Mengenali berbagai faktor dan masalah pada Miss V, mempermudah setiap wanita untuk mendapat pertolongan.

Liputan6.com, Jakarta Setiap wanita perlu menjaga kebersihan Miss V untuk kesehatan dirinya. Area yang sangat sensitif tersebut dapat mengurangi rasa percaya diri dan berisiko tinggi dari serangan penyakit dalam.

Jika Anda pernah merasa gatal atau mencium bau tidak sedap pada area Miss V, itu tandanya Anda perlu melakukan perawatan ekstra untuk menghindari hal-hal tak diinginkan. Namun masalahnya sering terjadi kekeliruan dalam penanganan masalah Miss V, mulai dari menentukan masalah penyakit hingga pengobatan secara diri sendiri tanpa pergi ke beberapa dokter kelamin dan kandungan.

Setiap hari saat beraktivitas, vagina wanita mengalami perubahan suhu (basah, kering, dan lembab) semua itu bergantung dari nagaimana Anda menjaga kebersihan mulai dari pemakaian celana dalam hingga pembalut saat haid. Dari hal tersebut, banyak masalah yang mungkin akan timbul apabila Anda tidak menjaga secara ekstra, contohnya daerah lembab pada Miss V akan membuat Miss V berjamur dan mengakibatkan infeksi, dilansir dari Womenshealthmag, Selasa (8/12/2015).

Dari hal tersebut perlu lah kita mengetahui apa saja bentuk dari vaginosis bakteri (BV) pada Miss V, yaitu:

1. Bau amis

BV ditandai dengan gatal atau iritasi pada Miss V. Terdapat juga cairan yang berwarna keabu-abuan dengan bau yang sangat amis atau bahkan berbau busuk. Jika gejala seperti ini timbul pada area Miss Anda, segera lakukan pemeriksaan dan hindari penggunaan sabun khusus Miss V tanpa anjuran dokter.

2. Merasakan sakit seperti PMS

Pertumbuhan bakteri pada Miss V tak hanya disebabkan oleh kelembaban atau cara membersihkannya. Sebagian wanita sudah melakukan kebersihan Miss V dengan maksimal, namun terkadang merasakan tidak nyaman disekitar Miss V. Faktor dari rasa sakit seperti ini dikarenakan saat mengalami stres, sakit atau akibat pengobatan yang dilakukan seperti konsumsi antibiotik yang mungkin tidak cocok dengan organ dari tubuh Anda.

3. Keputihan

Empat puluh hingga 50 persen wanita yang mengalami BV cenderung berpikir infeksi jamur disebabkan oleh keputihan. Keputihan ini ialah adanya debit cairan yang berawan putih, atau kekuningan bila kering pada pakaian. Ini juga berisi bintik-bintik putih dan kadang-kadang mungkin tipis dan berserabut. Perubahan debit tersebut terjadi karena berbagai alasan, termasuk siklus menstruasi, stres emosional, status gizi, kehamilan, penggunaan obat - termasuk pil KB, dan gairah seksual. Jadi ini adalah hal yang normal pada Miss V Anda.

Untuk pengobatan bergantung pada preferensi Anda, namun jika Anda mengalami sakit atau gejala yang sudah tidak normal lebih baik Anda pergi ke dokter kelamin atau kandungan untuk mendapatkan penanganan yang maksimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.