Sukses

Ini Caranya agar Anak Punya Gaji Besar di Masa Depan

Gizi yang lebih baik tidak hanya membantu anak bertubuh pendek tumbuh lebih tinggi dan kuat

Liputan6.com, Jakarta Gizi yang lebih baik tidak hanya membantu anak bertubuh pendek tumbuh lebih tinggi dan kuat, tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka di kemudian hari. Hal itu tampak dalam sebuah studi jangka panjang yang dilakukan di Guatemala. Selain menolong tumbuh-kembang anak, peneliti mengatakan, pemberian makanan bergizi saat kanak-kanak akan membantu mengurangi kemiskinan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal kedokteran Lancet, memberi tempat bagi negara donor kaya, lembaga bantuan, dan negara berkembang untuk menargetkan pemberian makan sejak dini. “Penelitian kami merupakan yang pertama dalam menemukan hubungan langsung antara nutrisi di masa kanak-kanak dan produktivitas ekonomi di kemudian hari,” ujar John Hoddinott dari International Food Policy Research Institute (IFPRI) yang berbasis di Washington DC, seperti dikutip Reuters, Kamis (1/10/2015).

Implikasinya menyeluruh. Pemerintah yang berminat dalam kesejahteraan dan penurunan kemiskinan sebaiknya meningkatkan pengeluaran untuk gizi anak prasekolah. Peneliti mengamati 1.500 orang di empat desa di Guatemala yang telah terdaftar dalam penelitian gizi antara tahun 1969 hingga 1977. Empat desa dibagi dalam dua kelompok. Dua desa menerima bubur kaya protein, kalori, dan zat gizi, sedangkan dua desa lainnya memperoleh plasebo dengan sedikit zat gizi.

Mereka menjumpai pria yang mendapat bubur bergizi sebelum usia 3 tahun menerima gaji 46 persen lebih banyak per jamnya daripada yang tidak. Juga tidak ada peningkatan upah pada perempuan atau pria yang hanya menerima suplemen setelah melewati usia tiga tahun. “Usia 0-2 tahun dan 0-3 tahun kerap digambarkan oleh ahli gizi sebagai periode emas,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan fisik lambat

Pertumbuhan fisik lambat

Pada anak yang berusia sangat muda, malanutrisi memiliki efek buruk. Mereka mengalami pertumbuhan fisik lebih lambat, sehingga tubuhnya pendek. Malanutrisi juga berdampak pada perkembangan otaknya. “Padahal, menjadi tinggi dan kuat akan membantu menaikkan bayaran dalam perdagangan seperti buruh tani,” sebutnya.

Peneliti mengatakan belum yakin mengapa perempuan tidak mendapat manfaat ekonomi dari pemberian makan di masa kanak-kanak. Ini diduga karena ada perbedaan dalam aktivitas kerja. Kebanyakan perempuan di wilayah tersebut bekerja di bidang dengan produktivitas rendah seperti di bagian pengolahan pertanian, sehingga kurang mampu meningkatkan upahnya. 

Banyak lembaga bantuan dan negara berkembang menargetkan anak-anak usia dini dengan pemberian suplemen bergizi. Intervensi lain seperti program pemberian makanan pada anak sekolah dari United Nations World Food Program (UNWFP) membidik anak yang lebih besar.

“Jika apa yang Anda cari adalah memperbaiki kehadiran mereka di sekolah, program pemberian makan tetap efektif,” ujar Hoddinott. Namun, bila sumber daya terbatas, lanjutnya, ia akan memilih mengeluarkan uang untuk memberi makan anak-anak sebelum mereka masuk usia sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini