Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pasutri Ini Filmkan Kehidupan Seksualnya di Internet

Beberapa pasutri ini berbagi momen paling intim tersebut melalui webcam untuk dinikmati orang asing yang membayarnya.

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan seksual pasangan suami istri umumnya bersifat pribadi, bukan untuk ditonton orang lain. Tapi tidak untuk beberapa pasangan suami istri (pasutri) dari Inggris ini. Mereka berbagi momen paling intim tersebut melalui webcam untuk dinikmati orang asing yang membayarnya.

Mereka adalah 'Kitty dan Moses' dari West Midlands, pasangan pengantin baru Ari (23) dan Glenn (39) dari wilayah pantai selatan Inggris, serta Eddie dan Emma, dari Phoenix, Arizona, yang menjadi pasangan paling populer di web. Semuanya memilih mempertontonkan kehidupan seksualnya di internet.

Kisah pasangan tersebut akan ditayangkan dalam program baru di Channel 4, Sex Diaries: Webcam Couple.

Meskipun ada pasangan yang memfilmkan diri mereka sebagai bagian dari hobi paruh waktu, pasangan lain melakukannya sebagai karir penuh-waktu.

Menurut pembuat acara, selera penggemar situs dewasa mulai berubah, mereka mulai meninggalkan tontonan gaya Hollywood yang dipoles menjadi menginginkan hubungan yang lebih otentik.

Pasangan Kitty dan Moses mengatakan mulai mengeksploitasi hubungan seks untuk mencukupi perekonomian keluarga. Mereka percaya seks webcam menarik bagi pria menikah yang jarang berhubungan intim dengan pasangannya.

"Ini seperti menonton hal yang nyata karena kami adalah pasangan yang nyata," katanya seperti dilansir mailonline, Selasa (29/9/2015).

Pertunjukan para pasutri itu tentu membangkitkan fantasi penontonnya sehingga banyak yang mengakui mereka menikmati melihat pasangan asli melakukan hubungan intim. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sumber penghasilan

Pasutri ini mendapat uang yang tak sedikit. Dalam seminggu mereka bisa meraup 400 Poundsterling hanya dengan mengundang orang asing melihat kehidupan mereka di ranjang.

Penonton yang melihat aksi Kitty dan Moses bisa menonton selama mungkin. Tarif mereka adalah 85p per menitnya. Dan pasangan tersebut tak terhalang dalam memfilmkan kehidupan seks mereka meski Kitty sudah melahirkan anak pertama.

"Anda tidak pernah tahu apakah mereka sudah offline karena mereka sudah kehabisan uang atau selesai," katanya.

Berbeda lagi dengan pasangan pengantin baru Ari dan Glenn. Pasangan dari pantai selatan Inggris mengatakan mereka memfilmkan kehidupan cinta mereka bukan untuk uang tapi untuk iseng.

"Kami hanya syuting diri kami sendiri pada satu malam dan dia berkata, "Saya ingin tahu apakah kita bisa melakukan webcam seks? " dan ini adalah situs pertama yang kami temukan," kata Glenn menjelaskan.

Pada suatu malam 4.000 orang menonton mereka dan mereka bahkan memfilmkan sendiri saat berhubungan seks di bulan madu mereka.

Ari meyakini memfilmkan adegan seks mereka memiliki dampak positif pada kehidupan seks keduanya dan dia menyukai fakta banyak pria yang melihatnya menarik

 

3 dari 3 halaman

Dampaknya ke Pernikahan

Sementara itu Eddie dan Emma menjadi pasangan paling sukses. Mereka mengklaim bisa mendapatkan gaji enam digit dari webcam seks.

Mantan asisten admin Emma, ​​23, dari Phoenix, Arizona, melakukan webcamming selama tiga tahun terakhir setelah tak bekerja lagi.

Tak ada hambatan apapun pada mereka dalam bercinta. Mereka bisa bercinta di seluruh ruangan di rumah. Emma mengatakan Eddie adalah satu-satunya pria yang tidur dengannya, pada awalnya ia khawatir dunia tak suka dengan tubuhnya.

"Setelah saya mulai melakukannya dan orang-orang menyukai tubuh saya itu membuat saya bahagia, "jelasnya.

Ketika imigran ilegal Eddie masuk ke penjara, Emma mulai tampil dengan sahabatnya Nicole yang perempuan.

Mereka melakukan delapan kali sehari, enam hari seminggu agar memperoleh pendapatan yang layak. Emma mengaku sulit untuk berhubungan seks berkali-kali dan 'infeksi bakteri sering terjadi'. Dia juga mengaku bekerja ketika dia sedang menstruasi.

Setelah suaminya Eddie yang dideportasi kembali ke Eropa Timur, dia memutuskan untuk merekrut orang-orang baru untuk memulai bisnis webcam. Eddie tertarik dengan aspek keuangan tetapi ia prihatin dengan dampak emosional pada pernikahan mereka.

"Uang yang saya peroleh dari sini lumayan. Tak perlu dipertanyakan. Apa yang kami lakukan di depan kamera sebenarnya bukan sepenuhnya menunjukkan keintiman dan cinta yang Anda perlukan dalam pernikahan," kata Eddie. (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.