Sukses

Ini Dia Bukti Betapa Berbahayanya Permen Lollipop

Eksperimen sederhana dilakukan guna membuktikan omongan para pakar yang menyebut kandungan gula di sekaleng minuman soda sangat tinggi.

Liputan6.com, London - Lollipop warna-warni ukuran besar milik seorang fotografer makanan bernama Henry Hargreaves ini terbuat dari minuman soda yang dipanaskan. Eksperimen sederhana dilakukan guna membuktikan omongan para pakar yang menyebut kandungan gula di sekaleng minuman soda sangat tinggi.

"Saya putuskan memanaskan sisa minuman soda yang saya minum. Lalu saya tuang ke dalam cetakan lollipop," kata Henry dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (11/8/2015)

Penasaran yang cukup tinggi akan kandungan gula di dalam sekaleng minuman soda membuat Henry Hargreaves berkreasi dengan membuat lollipop ukuran besar (Dailymail.co.uk)

Fotografer asal Selandia Baru menggunakan bagian bawah kaleng dari jenis minuman soda yang berbeda sebagai penanda asal lollipop yang dibuat itu.

Kandungan gula di tiap minuman soda berbeda. Ada yang 31 gram, ada juga yang 77 gram. "Tentu yang tersisa dari minuman soda yang saya minum adalah gula dan pewarna. Jadi, untuk membuat lollipop ini tak perlu menambahkan pemanis dan pewarna," kata Henry.

Lollipop ukuran raksasa berwarna hitam dengan tulisan COKE adalah salah satu karya Henry Hargreaves yang cukup mencengangkan.

Lollipop besar warna merah dengan tulisan SNAPPLE merupakan tanda bahwa permen buatan Henry Hargreaves berasal dari jenis minuman yang sama dengan namanya

Setelah jadi, Henry mengabadikan lollipop buatannya dan membandingkan dengan lollipop yang dia beli di toko permen. Dengan hasil kreativitas yang dia buat itu penanda kalau gula yang ada di minuman soda mampu menghasilkan lollipop berukuran besar.

Dan orang-orang yang melihat lollipop ukuran besar milik Henry menilai, cara yang dilakukan pria berambut gondrong itu benar-benar jenius, dan terlihat nyata kalau kandungan gula dan soda di dalam minuman kaleng sangat tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.