Sukses

Kiat Selamatkan Korban Tenggelam

Meninggal karena tenggelam biasanya terjadi bukan disebabkan paru-paru dipenuhi air, tapi karena kekejangan tenggorokan menghalangi napas

Liputan6.com, Jakarta Meninggal karena tenggelam biasanya terjadi bukan disebabkan paru-paru dipenuhi air, tapi karena kekejangan tenggorokan yang menghalangi pernapasan. Biasanya, relatif hanya sedikit saja air yang masuk ke paru. Air yang biasa keluar dari mulut korban yang selamat lebih sering berasal dari perut ketimbang dari paru. Korban tenggelam dapat mengalami efek kedinginan serta asphyxia dan mungkin memerlukan perawatan untuk hypothermia.

Korban harus selalu memperoleh perhatian medis. Sedikit saja air yang masuk ke paru akan menyebabkan kesakitan, dan bahkan bila korban tampak segera pulih sepenuhnya pada saat itu juga, gigilan yang disebabkan oleh angin dapat terjadi setelah beberapa jam kemudian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspadai Keselamatan Diri

Waspadai Keselamatan Diri

Menurut buku First Aid Manual yang diterbitkan bersama oleh Palang Merah Inggris, St. John Ambulance, dan St. Andrew Ambulance Association, ada dua sasaran pokok langkah penyelamatan korban tenggelam. Yaitu memindahkan korban ke daratan dan mengatur untuk membawanya ke rumah sakit. Untuk memindahkan korban ke daratan, upayakan cara dengan sesedikit mungkin menempatkan diri Anda dalam resiko bahaya.

Nasihat ini semakin perlu diperhatikan bila peristiwa tenggelamnya korban terjadi di perairan bersuhu dingin. Perairan bersuhu dingin hingga di bawah 15 derajad Celcius membahayakan korban sekaligus penolongnya karena dapat menyebabkan:

* Tak terkendalinya pegangan pada saat berada di air.

* Meningkatnya denyut nadi secara mendadak yang dapat mengundang serangan jantung.

* Mendadak tak kuasa berenang; bahkan perenang andal pun dapat tenggelam.

* Bila korban terlalu lama tenggelam, hypothermia dapat terjadi.

3 dari 3 halaman

Rendahkan Kepala

Rendahkan Kepala

Karena tingginya risko bahaya itu, cara-cara yang dapat ditempuh antara lain:

* Bila mungkin, tetaplah berada di daratan dan gunakan tongkat, ranting kayu, tali atau cukup rentangkan tangan Anda untuk meraih dan kemudian menarik korban ke daratan. Jangan masuk ke air bila benar-benar tidak perlu.

* Berenang dan tariklah korban bila Anda sudah terlatih menjadi anggota regu penyelamat, atau bila korban dalam keadaan tak sadar. Tapi bila mungkin, lebih aman berjalan ke arah korban ketimbang berenang.

* Pada saat membawa korban ke daratan, posisikan kepala lebih rendah dibanding bagian dada dan bagian tubuh lain untuk mengurangi resiko korban tersedak air.

* Di darat, baringkan korban dengan posisi miring supaya air dapat mengali keluar dari mulutnya. Selimuti seluruh badannya. Periksa denyut nadi dan detak jantung. Persiapkan pernafasan darurat bila perlu.

* Untuk menghindari hipothermia, lepaskan semua pakaian yang basah, pindahkan korban ke tempat yang tidak dingin, berikan minuman panas.

* Bawa korban ke rumah sakit bahkan bila ia terlihat sudah sepenuhnya pulih.

* Untuk menghindari hipothermia, lepaskan semua pakaian yang basah, pindahkan korban ke tempat yang tidak dingin, berikan minuman panas.

* Bawa korban ke rumah sakit bahkan bila ia terlihat sudah sepenuhnya pulih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini