Sukses

Pria Ini Kaget Begitu Tahu Punya Rahim yang Berfungsi

Seorang pria berusia 37 tahun begitu terkejut ketika mengetahui memiliki rahim dan berfungsi.

Liputan6.com, London - Seorang pria Inggris berusia 37 tahun begitu terkejut ketika mengetahui memiliki rahim dan berfungsi. Pria yang dikenal dengan Rob itu mengetahui kenyataan tersebut setelah dokter melakukan pemeriksaan medis.

Awalnya, Rob (bukan identitas aslinya), merasa khawatir ada darah dalam urinenya. Ia menduga itu tanda-tanda kemungkinan kanker kandung kemih dan ia memilih ke dokter. Menurut laporan di National Post, saat itulah dokter terkejut bahwa pasiennya memiliki organ reproduksi wanita yang berfungsi.

Rob didiagnosis dengan Persistent Mullerian duct syndrome (PMDS). Ini merupakan gangguan perkembangan seksual yang memengaruhi pria.

Pria dengan gangguan ini memiliki organ reproduksi laki-laki yang normal, meskipun mereka juga memiliki rahim dan saluran telur, yang merupakan organ reproduksi wanita.

Rahim dan tuba fallopi berasal dari struktur yang disebut saluran mullerian selama perkembangan janin. Saluran Mullerian biasanya rusak selama pengembangan awal pada laki-laki, tetapi masih dipertahankan pada mereka yang mengalami sindrom saluran Mullerian.
Individu yang mengalami PMDS itu memiliki kromosom normal laki-laki (46, XY) dan alat kelamin pria eksternal normal.

Saluran Mullerian biasanya akan menghilang dalam janin laki-laki, karena mereka memproduksi hormon yang mengurangi dan akhirnya menghilang.

Tapi pada bayi dengan PMDS, hormon tidak diproduksi cukup cepat atau benar yang menyebabkan ini terjadi. Saluran kemudian berubah menjadi rahim.

Menurut laporan, Rob memiliki uterus yang berfungsi penuh, indung telur, dan leher rahim.

"Diagnosis ini seperti bom. Saya belum pernah melihat diri saya sebagai apa pun kecuali seorang cowok biasa yang memiliki kehidupan seks yang normal," kata Rob seperti dilansir Cosmopolitan, Rabu (11/2/2015).

"Tampaknya saya bisa berpotensi hamil."

Darah di urine Rob yang sudah dialaminya sejak akhir remaja, bukan pertanda kanker. Itu hanya menstruasi.

Rob kini berencana untuk memiliki histerektomi, yang katanya bisa menyebabkan dia mengalami menopause.

Para ahli mengatakan kepada National Pos diagnosa PMDS pada pasien usia Rob sangat langka, karena kebanyakan kasus terdeteksi dalam masa pubertas.

"Saya berharap laki-laki lain dengan gejala yang sama akan diperiksa," kata Rob.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.