Sukses

Ortu, Perhatikan 2 Gangguan Kesehatan yang Kerap Dialami si Kecil

Anak merupakan kelompok rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh belum terbangun sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Ahli tumbuh kembang anak dari Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, dr Mira Irmawati SpA (K), mengatakan anak merupakan kelompok rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh belum terbangun sempurna.

"Anak masih sangat rentan terhadap segala kemungkinan terserang penyakit, karena itu peranan orang tua sebaiknya bijaksana dalam menanggulangi gejala gangguan kesehatan pada anak," katanya saat berbicara dalam seminar bertajuk "Bijaksana Tanggulangi Gejala Gangguan Kesehatan Anak, PURE Medicated Series: Cara Terbaru Meringankan Gejala Flu dan Perut Kembung" di Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan salah satunya adalah sakit perut kembung yang antara lain disebabkan oleh menelan udara terlalu banyak, sering terkena angin dan pemilihan botol susu yang salah, proses peragian (intoleransi laktosa), dan faktor lainnya.

"Perut kembung dan pilek mengganggu kenyamanan dan anak menjadi rewel, tidak dapat tidur nyenyak. Bila keadaan ini sering terjadi berulang kali, maka akan berpengaruh pada proses kualitas tumbuh kembang anak," katanya.

Bahkan, jika mengetahui anaknya sedang sakit, orang tua seringkali menggosok obat gosok atau bawang merah untuk mengatasi perut kembung.

"Dengan pengertian bahwa kedua benda tersebut dapat mengeluarkan panas sehingga kembung berkurang, padahal benda tersebut terlalu keras untuk kulit anak dan seringkali menyebabkan kulit anak mengalami iritasi," katanya.

Sebaiknya, kata konsultan tumbuh kembang anak ini, orang tua menerapkan metode baru yang lebih sesuai untuk tubuh anak supaya anak bisa tumbuh dengan baik.

"Sekali lagi beberapa gangguan kesehatan pada anak yang tidak berbahaya dan menimbulkan ketidaknyamanan sementara antara lain perut kembung dan pilek. Orang tua yang bijaksana harus mengenal gejala tersebut sehingga lebih mudah dalam mengatasinya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Poliklinik Pengobatan Komplementer RSU. Dr. Soetomo/FK UNAIR dan Ketua Program Studi Pengobat Tradisional (Battra), dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD, FINASIM, mengatakan pengobatan secara alami dapat menjadi alternatif untuk meredakan gejala gangguan kesehatan dan saat ini cukup menjadi bahan perhatian karena manfaatnya.

"Pengobatan yang berbahan alami atau herbal adalah pemakaian obat yang berbahan alam dari tanaman tanpa di campur zat kimia. Obat herbal yang aman untuk anak sudah ada uji toksisitas, praklinik dan uji klinik," katanya.

Ia mengatakan banyak herbal yang diteliti untuk kembung dan gangguan flu baik yang empiris, uji praklinik maupun uji klinik. Bahan herbal seperti "terpenneles seed oil" memiliki fungsi relaksasi pada lambung dan mengeluarkan gas dari rongga perut.

"Eucalyptus oil mampu mengencerkan dan mengurangi produksi mucus berlebih, mempunyai efek anti-inflamasi dalam mengurangi peradangan rongga hidung serta memiliki efek antiseptik dan antimikroba," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.