Sukses

Pentingnya Merayakan Hari Diabetes Sedunia

Hari Diabetes sedunia diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Diabetes Internasional (IDF)

Liputan6.com, Jakarta Hari ini seluruh dunia merayakan hari kesadaran penyakit diabetes. Tapi apakah Anda tahu, mengapa hari ini begitu penting dan dirayakan di seluruh dunia?

Hari Diabetes sedunia diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Diabetes Internasional (IDF). Bermula dari kampanye Kesadaran diabetes di tengah kekhawatiran atas epidemi penyakit ini yang terus meningkat. Lantas mengapa dirayakan setiap tanggal 14 November?

Tanggal 14 November dipilih berdasarkan ulang tahun penemu insulin, Frederick Banting pada 1922. Saat ini hari diabetes sedunia telah diakui secara internasional dan sekarang menjadi hari resmi di PBB, tulis situs Diabetes.uk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta diabetes



Fakta diabetes

Diabetes mempengaruhi lebih dari 250 juta orang di seluruh dunia dan para ahli mengatakan bahwa pada tahun 2025, angka itu akan melambung sampai 380 juta. Federasi Diabetes Internasional menyatakan bahwa setidaknya satu dari 10 orang dewasa bisa menderita diabetes pada tahun 2030. Dan di Indonesia, hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes

Sebuah perusahaan kesehatan global asal Denmark, Novo Nordisk, merilis laporan pada 2013 bahwa saat ini ada 7,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes, namun hanya 41 persen yang terdiagnosa. Penderita diabetes yang menerima perawatan hanya 39 persen, dan hanya 0,7 persen yang mencapai target pengobatan diabetes.

3 dari 3 halaman

Tipe diabetes

Perbedaan Diabetes tipe 1 dan 2

Diabetes tipe 1, biasanya diperoleh karena adanya gen atau turunan dari orangtua. Jumlah penderita diabetes tipe 1 juga mengkhawatirkan. Di seluruh dunia, diperkirakan ada 70.000 anak yang mengembangkan diabetes tipe 1.

Dalam diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh akan dirusak sehingga menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan kadar glukosa meningkat dan merusak organ-organ tubuh.

Sedangkan diabetes tipe 2, sering dikaitkan dengan obesitas, gaya hidup yang buruk, stres dan terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis.

Diabetes tipe 2 inilah yang paling mengerikan. Sebab 90 -95 persen dari kasus diabetes banyak berasal dari negara di Asia, Timur Tengah, Pasifik Barat Daya dan Karibia. Kalau dulu, diabetes tipe 2 banyak mempengaruhi hingga 20 persen dari populasi orang dewasa, saat ini diabetes ini juga menyerang anak-anak yang obesitas.

Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), memperkirakan, jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan bakal terus meningkat. Dikhawatirkan, pada 2020 posisi Indonesia akan naik ke peringkat enam sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak.

Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan sempat menyampaikan, sekitar dua juta remaja atau sekitar satu dari enam remaja gemuk dengan usia 12 hingga 19 tahun di Indonesia, sudah memasuki tahap pre-diabetes.

Cara mencegah diabetes

Para ahli kesehatan sepakat, diabetes bisa dicegah dengan pola makan yang baik dengan mencoba mengurangi makanan manis, asin, dan berlemak. Perubahan gaya hidup dengan melakukan aktivitas fisik selama 2,5 jam setiap minggu juga disarankan. Dan yang terpenting, menjaga berat tubuh agar tetap ideal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.