Kata Mereka tentang Rokok Elektrik atau Vaping

Anang (26)- Engineer

"Sudah dari tiga tahun lalu saya coba rokok elektrik saat di Jogja. Niatnya agar bisa berhenti merokok biasa, tapi malah rokok elektronik ini rasanya aneh. Rasanya gak nendang, jauh berbeda dibandingkan rokok yang biasa saya hisap. Jadi, saat itu masih juga menghisap rokok biasa. Kini, rokok elektrik yang saya beli dengan harga 300 ribu rupiah itu tergeletak begitu saja di meja rumah dan kembali merokok biasa."

Amad (42) - Jurnalis Senior

"Saya mencoba vaping, tapi hanya bertahan dua hari karena tidak suka rasanya yang manis dan tak ada sensasi rasa kreteknya. Setelah itu, saya kembali lagi menggunakan rokok biasa. Apalagi, banyak beredar kabar di internet rokok elektrik lebih berbahaya daripada rokok biasa. Daripada takut, mending pilih yang pasti-pasti saja."

Adi (27)-Wartawan

"Gara-gara kakak, beberapa bulan yang lalu saya jadi coba vaping. Saat dulu beli harganya 500 ribu dan isi cairannya sekitar 30 ribu rupiah. Lebih irit dibandingkan sama rokok biasa. Kalau rokok biasa bisa habis 500 ribu satu bulan, kalau vaping sekitar 200 ribuan. Tapi, setelah dicoba lama-lama kok gak suka. Kurang puas. Jadi ya balik lagi pakai rokok biasa sekarang dan saya sudah siap dengan konsekuensi bahaya merokok."