Sukses

Alasan Kenapa Imunisasi Masih Dijalankan di Seluruh Dunia

Imunisasi rutin dinilai lebih ampuh mencegah penularan penyakit dibanding perubahan pola hidup yang tidak menyeluruh.

Liputan6.com, Jakarta Imunisasi rutin dinilai lebih ampuh mencegah penularan penyakit dibanding perubahan pola hidup yang tidak menyeluruh. Sebab, dalam kurun waktu dua sampai empat minggu, seorang anak sudah memiliki kekebalan di dalam tubuhnya.

Demikian disampaikan Sekretaris Satgas PP-IDAI & Ahli Tumbuh Kembang Anak FKUI-RSCM, Dr Soedjatmiko, SpA (K), MSi dalam acara `School of Vaccine for Journalist` di Gedung Dewan Pers Lantai 6, Kebon Sirih, Jakarta, ditulis Rabu (20/8/2014)

"Karena keistimewaannya itu, seluruh dunia masih melakukan imunisasi sampai detik ini. Baik itu negara yang tergolong bersih, maupun negara yang masih dalam tahap pembenahan," kata Soedjatmiko.

Bila masih ada masyarakat yang berpikir imunisasi tidak diperlukan, karena membuat anak sakit, Soedjatmiko menekankan bahwa di dunia ini tidak ada perlindungan yang benar-benar total. Setidaknya, imunisasi mampu mengurangi risiko tertular penyakit, dibanding anak yang tidak diimunisasi.

"Memang tidak benar bahwa imunisasi akan melindungi anak 100 persen. Paling tidak, kemungkinan jauh lebih kecil mengalami hal yang tidak diinginkan," kata Soedjatmiko.

Termasuk pada anak yang sudah diimunisasi campak, masih bisa tertular dan sakit. Tapi, jauh lebih ringan. "Paling kalau campak akan demam sedikit saja. Dua sampai tiga hari juga sembuh. Sedangkan anak yang tidak diimunisasi campak, silahkan tengok di RSCM bagaimana kondisinya," kata Soedjatmiko.

Prinsipnya, imunisasi memberikan kekebalan yang lebih spesifik. Dan tidak benar bila program imunisasi menekan kekebalan.

"Kita bisa membuktikan hal itu, kalau memang tidak percaya. Satu anak diimunisasi dan satu anak tidak diimunisasi, satu bulan kemudian diperiksa kekebalan tubuhnya, pasti akan ditemukan kondisi yang berbeda jauh," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini