Sukses

Hindari Katarak dengan Rutin Periksa Mata

Mata tidak hanya berfungsi sebagai indra penglihatan, juga dapat dijadikan cermin untuk melihat kondisi kesehatan seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Mata tidak hanya berfungsi sebagai indra penglihatan saja, melainkan juga dapat dijadikan cermin untuk melihat kondisi kesehatan seseorang. Maka itu, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan mata dengan rutin mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin memeriksanya.

Namun sayang, meski kesehatan mata merupakan aspek terpenting di dalam kehidupan, tidak sedikit dari kita yang acuh akan kesehatannya. Akhirnya, kita pun menderita penyakit mata yang berdampak buruk bagi kehidupan kita.

Dr. Ucok P. Pasaribu, SpM menjelaskan, beragam alasan membuat kita malas untuk rutin memeriksakan kesehatan mata. Selain karena masih dapat melihat, walaupun tidak terlalu jelas, alasan selanjutnya adalah kita enggan bila disuruh mengenakan kacamata.

"Biasanya kan memang begitu. Kalau yang muda, malas mengenakan kacamata, karena mereka masih bisa melihat dengan jarak enam sampai sepuluh meter. Bagi mereka, kondisi seperti itu bagus, tapi begitu diperiksa tidak demikian," kata Ucok dalam Konferensi Pers `Akreditasi Internasional JEC @ Kedoya dari Joint Commission International (JCI)` di Layanan Lasik JEC Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (9/8/2014)

Lebih lanjut Ucok mencontohkan apa yang terjadi pada kedua orangtuanya. Sebenarnya, orangtua Ucok memiliki katarak dengan fungsi penglihatan 70 persen bagus. Hanya saja, mereka malas untuk dioperasi, karena merasa kedua matanya masih nyaman digunakan untuk melihat.

Tapi, saat salah satu dari keduanya sering menabrak pot sebanyak tiga kali saat memarkir mobil, akhirnya Ucok menyuruhnya untuk mengecek kondisi matanya.

"Begitu datang langsung dicek, dan hasilnya meminta mereka untuk dioperasi kedua matanya. Satu-satu, sih. Jadi, secara fungsi mereka merasa tidak ada apa-apa. Tapi pas dicek, ada kataraknya," kata Ucok.

Adapun kendalanya, Spesialis Mata JEC Kedoya, Jakarta Barat, menjelaskan karena kurangnya sosialisasi tentang kesehatan mata dan katarak itu sendiri. Dan, kedua karena kurangnya kepedulian mereka. "Kebutuhan akan melihat enak itu tiap individu berbeda-beda," kata Ucok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini