Sukses

Tangan Lebih Mematikan Dibanding Meja yang Terlihat Kotor

Hanya 13 persen orang yang benar-benar menghindari untuk makan kecuali mereka telah lebih dulu mencuci atau membersihkan tangannya.

Liputan6.com, London Penelitian di London, Inggris, menunjukkan bahwa hanya satu dari delapan orang yang sadar akan kebersihan tangan, dan mau mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersentuhan dengan benda apa pun yang dipegangnya.

Dari hasil survei paralel yang dilakukan para peneliti di Inggris, menemukan fakta 92 persen orang menghindari meja dan kursi kotor, dan mencari meja dan kursi lainnya yang dianggap bersih. Sebaliknya, hanya 13 persen orang yang benar-benar menghindari untuk makan kecuali mereka telah lebih dulu mencuci atau membersihkan tangannya.

Kita harus tahu, tangan menyimpan ribuan bakteri dan lebih kotor dibandingkan dengan permukaan meja yang terlihat kotor yang ada di dalam kafe atau restoran. Bahkan, saat dilakukan tes laboratorium terhadap meja, bangku, pegangan tangan eskalator, kursi, dan mainan tampak bernoda, kotor, dan usang, ditemukan adanya bakteri berbahaya termasuk staphylococcus, E-coli, dan enterobacteriaceae, yang telah dikaitkan dengan kematian.

Pendiri Sanitisers Air Aquaint sekaligus orang yang menugaskan untuk dilakukannya sebuah penelitian, Bola Lafe, mengatakan, studi ini dilakukan untuk menyoroti sebuah fakta, di mana sejumlah orang menghindari apa yang mereka yakini akan membuat mereka sehat, padahal belum tentu demikian.

" Jadi, daripada hanya menghindari daerah-daerah tertentu yang sering kita anggap kotor, lebih baik kebersihan tangan dan kesadaran untuk selalu mencuci tangan dijadikan prioritas utama," kata Bola Lafe dikutip Daily Mail, Senin (4/8/2014)

Lafe melanjutkan, meja mengkilap sekali pun, belum tentu jauh lebih bersih daripada meja yang terlihat kotor dan usang. Bisa saja meja yang mengkilap itu menyimpan beragam bakteri yang berpotensi berbahaya untuk kesehatan. Kecuali, jika kita benar-benar memperhatikan kebersihan tangan, dan rajin mencucinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini