Sukses

Wanita Tak Boleh Lagi Kenakan Bikini di India

Rentan tindakan pelecehan seksual di India, membuat pemerintah setempat membuat peraturan agar wanita tak boleh berbikini di pantai

Liputan6.com, New Delhi Rentan tindakan pelecehan seksual di India, membuat pemerintah setempat membuat peraturan baru. Para wanita dilarang mengenakan bikini sekali pun mereka berlibur di pantai.

Menteri Pekerjaan Umum untuk negara bagian India, Goa, Sudhin Dhavalikar, mengatakan, wanita harus menutup sekujur tubuhnya dengan kain ketika berada di pinggir pantai. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan pelecehan yang dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja.

"Saya merasa, mengenakan bikini harus dilarang sekali pun mereka berada di pantai. Kita tidak boleh membiarkan wanita mengenakan bikini," kata Dhavalikar seperti dikutip Daily Mail, Jumat (4/7/2014)

Goa menjadi salah satu wilayah yang rentan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, Goa merupakan tujuan wisata yang sangat populer untuk warga Inggris, terutama bagi mereka yang senang berjemur atau mencari matahari di musim dingin.

Tak ingin pelecehan seksual ini terjadi terus menerus, maka pemerintah mengeluarkan peraturan seperti itu untuk mencegah adanya korban baru.

Seperti diketahui, masyarakat dunia sempat dibikin geram oleh aksi sekumpulan pria tak bermoral dan biadab yang dengan tega merenggut kehormatan seorang mahasiswi berusia 23 tahun di dalam bus, di kota Delhi, pada 2012 silam. Luka di sekujur tubuh membuat korban tak bernyawa.

Belum usai kasus tersebut diusut secara tuntas, sebulan kemudian, dua gadis remaja kembali menjadi korban. Kali ini, setelah diperkosa, kedua gadis tak berdosa dan suci itu digantung di pohon mangga di sebuah desa di India Utara. Parahnya, penduduk lokal mengklaim bahwa polisi dinilai lelet mengusut kasus ini.

Bukan hanya wanita lokal yang menjadi korban kekerasan seksual. Pada Januari 2014, seorang turis asal Denmar berusia 52 tahun, diperkosa secara bergilir di New Delhi, dan dilakukan selama berjam-jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini