Sukses

6 Alasan Tak Menikah Dulu Saat Terbelit Utang

Jika Anda memiliki utang segunung pertimbangkan kembali niat menikah karena ini bisa berisiko dengan hubungan Anda dengan pasangan

Liputan6.com, New York Cinta bisa membuat gila dan membuat orang berani melakukan hal-hal nekat yang mengubah hidupnya seperti menikah. Namun, jika Anda memiliki utang segunung pertimbangkan kembali niat menikah.Pengacara perceraian di Phoenix Wendy Hernandez mengatakan, sejauh ini alasah utama penyebab perceraian adalah stres karena uang. Apabila Anda dan pasangan Anda dibebani utang, pertimbangkan untuk tidak menikah dulu.Berikut beberapa alasannya seperti dikutip LifeHack, Jumat (28/2/2014):1. Cara terbaik memulai pernikahan adalah segarKita tidak hidup di dunia yang sempurna. Ada beberapa utang yang `baik` dan ada utang yang mungkin tak bisa dilunasi dalam waktu singkat. Sebelum menikah, bicarakan dengan pasangan Anda tentang utang yang masing-masing dimiliki apakah itu utang baik atau buruk dan apakah Anda akan menunda pernikahan sampai terbayar semua atau dibatalkan.Memasuki pernikahan dengan utang yang buruk akan sangat luar biasa. Alih-alih berfokus apda masa depan keuangan Anda bersama-sama, energi Anda akan habis untuk mencari tahu bagaimana mengelola keuangan.2. Anda membutuhkan sumber tersedia ketika keadaan daruratPernahkah Anda berada dalam situasi di mana dihadapkan masalah keuangan, mobil Anda rusak dan Anda harus membayar biaya yang besar? Memiliki utang segunung bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk mendapat pinjaman darurat untuk mobil atau perbaikan rumah.Dengan kata lain, jika Anda memaksa membayar mekanik untuk perbaikan mesin bukan membayar tagihan kartu kredit, Anda akan dihadapi stres dan tegang dalam pernikahan saat ada yang menagih utang dari bank.3. Berutang membuat Anda emosionalSama seperti orang kecanduan alkohol, berutang juga bisa menjadi kecanduan. Berutang bukan berarti orang itu tak baik. Bisa saja orang itu ingin memuaskan kebutuhan emosioanlnya ke kasino dengan kartu kredit setiap akhir pekan.Seperti kecanduan lainnya, ini juga merupakan satu masalah yang harus memulai proses pemulihan. Kegagalan mengakui masalah ketika masih melajang bisa menyebabkan kehancuran keuangan dalam hubungan Anda atau kredit pasangan Anda yang bisa menjadi bomerang dalam pernikahan.4. Utang bisa menjadi kendala ketika ingin membeli rumah, mobil, atau yang lainnyaOrang menikah untuk membangun kehidupan bersama. Kebanyakan orang percaya, bersama pasangan bisa membangun sesuatu yang lebih besar. Bayangkan kekecewaan yang terjadi ketika seseorang tak bisa memenuhi syarat pinjaman rumah karena tingginya rasio utang.Ketika Anda dan pasangan berbicara tentang masa depan keuangan bersama, pertimbangkan apakah utang sudah ada dan apakah utang itu bisa memengaruhi impian keuangan Anda.5. Jika Anda dan pasangan berencana memulai keluarga, persiapkan lunasi utangSebelum seorang wanita melahirkan ia harus memeriksakan diri ke dokter dan memerlukan uang untuk persalinan.  Sebelum menikah dan memiliki anak, urus pembayaran tagihan sehingga Anda bisa mencurahkan semua sumber daya Anda untuk kelahiran dan perawatan anak.6. Pinjam uang untuk bayar utang selama pernikahan bisa berdampak negatif dan memengaruhi hubunganDalam banyak kasus jika tak ingin pernikahan hancur dan orang tak mampu memenuhi kebutuhan karena belum membayar utang, mereka berpaling ke keluarga dan teman-temannya. Jika anggota keluarga atau teman tak bisa membantu memberikan pinjaman, hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan, terutama jika kedua pihak sudah banyak pinjamannya atau gagal mengembalikan.Jika teman atau keluarga tak meminjamkan uang, perasaan buruk akan terjadi ketika uang tak dibayar kembali dalam waktu yang dijanjikan (atau sama sekali tidak). Hasil dari tak menepati janji dalam membayar membuat hubungan rusak dengan salah satu atau beberapa orang yang penting dalam hidup Anda.Hal ini bisa mengakibatkan isolasi, depresi, dan ketidakbahagiaan, yang memengaruhi hubungan Anda dan pasangan Anda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini