Sukses

Proses Haji 2019 Lancar, Penguatan Manasik Haji Jadi Catatan ke Depan

Tim pemantau Inspektorat Jenderal, mengungkapkan proses puncak haji dan menyampaikan catatan untuk memperkuat manasik haji

Liputan6.com, Jeddah Prosesi puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah,Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) selesai dan berjalan dengan lancar. Jemaah haji pun sudah ada yang kembali ke Tanah Air.

Seiring selesainya pelaksanaan haji, Supervisor tim pemantau Inspektorat Jenderal, M.Thamrin mengungkapkan catatan agar memperkuat proses manasik haji.

Adapun pengawasan dan audit dilakukan dalam pelaksanaan akomodasi, transportasi dan katering sejak tahap persiapan atau pra keberangkatan jemaah, termasuk proses manasik haji.

Ia memandang, bahwa layanan katering, akomodasi, transportasi yang diperoleh jemaah haji Indonesia pada umumnya telah berjalan dengan baik. 

Namun dia memberikan masukan, agar kegiatan manasik haji perlu dimaksimalkan, baik itu dari segi silabus, dan kompetensi narasumber manasik yang memenuhi syarat.

Demikian juga dengan pemilihan ketua kloter, pembimbing ibadah, dan petugas kloter yang akan menentukan proses peribadatan jemaah haji.

"Ini yang perlu penguatan manajemen, penguatan pelaksanaan ibadah terutama manasik hajinya," ujarnya.

Terlebih tahun 2020 mendatang telah dicanangkan Menteri Agama sebagai tahun peningkatan kualitas manasik haji. (Desti Gusrina)

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Fasiltas selama Proses Ibadah Haji

Sementara supervisor tim 2 yang menjabat sebagai Sekretaris Irjen menyampaikan apresisasi mengenai fasilitas selama pelaksaan ibadah haji.

"Yang patut diapresiasi adalah adanya pendingin ruangan atau AC di tenda-tenda jamaah,di tahun ini disiapkan tenda AC. Jemaah sangat terbantu untuk bisa khusus melaksanakan dzikir dan doa secara maksimal," ujarnya,

Ia menambahkan, bahwa jemaah haji masih mengeluhkan minimnya toilet."Seperti yang disampaikan pak Menteri, itu panjangnya antrean," Katanya. Pemerintah Indonesia,tidak dapat serta merta langsung menyelesaikan permasalah tersebut,karena hal itu merupakan domain dari pemerintah Arab saudi.

"Kita hanya dapat menyampaikan aspirasi dan permohonan.agar bisa direspon," Imbuhnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini