Sukses

Amirul Hajj Kunjungi KKHI Makkah, Cek Kesiapan Wukuf

Amirul Hajj beserta rombongan melakukan visitasi ke ruang perawatan pasien jemaah haji.

Liputan6.com, Jeddah - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin beserta rombongan melakukan visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di kawasan Aziziyah, Makkah pada Sabtu, 3 Agustus 2019. Kunjungan dalam rangka memastikan kesiapan KKHI menyambut puncak haji 2019.

Dalam kunjungannya, Amirul Hajj beserta rombongan melakukan visitasi ke ruang perawatan pasien jemaah haji. Serta menyempatkan berdialog dengan pasien dan tenaga kesehatan di ruang tersebut.

Beberapa pasien mengaku senang dengan kunjungan itu. Bahkan, diantara pasien dan tenaga kesehatan mengajak Menag untuk berswafoto. Menag pun mendoakan jemaah agar lekas sembuh dan bisa menunaikan ibadah haji dengan baik.

Selain berdialog dengan pasien, Amirul Hajj juga mendengarkan paparan dari Tim KKHI, terkait fungsi, tugas dan fasilitas yang ada di KKHI Mekah. Beberapa hal dibahas antara Amirul Hajj dengan para tenaga kesehatan KKHI Mekah.

Lukman Hakim mengatakan kunjungan ini dalam rangka meminta penjelasan lebih jauh terkait penanganan jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan, perawatan jemaah, hingga jemaah sakit yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi.

"Ketersediaan obat-obatan peralatan Alhamdulillah mencukupi, memadai, dan juga dalam rapat tadi kita membahas bagaimana persiapan kita menghadapi wukuf di Arafah karena puncak haji adalah wukuf di Arafah," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Jemaah Haji

Dalam rapat tersebut, juga dibahas persiapan wukuf di Arafah. Seperti pada tahun sebelumnya, jemaah haji yang sakit akan disafariwukufkan dengan bus-bus yang telah dimodifikasi, sehingga jemaah risiko tinggi tetap bisa mendapat perawatan dengan baik.

"Bus-bus itu dimodifikasi untuk bisa berbaring pasien-pasien kita. Dan itu segala sesuatunya sudah kita siapkan," dia menambahkan.

Disamping itu, untuk jemaah yang karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf, atau jemaah meninggal dunia, maka akan dibadalhajikan.

Juga poin yang perlu diketahui oleh masyarakat luas bahwa dedikasi komitmen petugas-petugas kesehatan kita itu luar biasa mereka bahkan sebagian sejak awal sejak di Tanah Air sudah meniatkan diri untuk tidak berhaji mereka berusaha untuk bisa all out untuk bisa maksimal melayani jamaah haji kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini