Sukses

Tenda Jemaah Haji Indonesia di Arafah dan Mina Kini Pakai Nomor

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memetakan posisi tenda jamaah Indonesia sesuai denah Arafah dan Mina.

Liputan6.com, Jeddah - Jemaah haji Indonesia kini bisa lebih mudah mengenali tenda yang ditempati saat berada di Arafah dan Mina. Ini setelah Muassasah Asia Tenggara menyetujui konsep penomoran tenda bagi jemaah haji Indonesia saat puncak haji, yang berlangsung pertengahan Agustus nanti.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis mengatakan, dirinya bersama rombongan yang dipimpin Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali, telah bertemu dengan dengan pihak Muassasah Asia Tenggara membahas persiapan pelaksanaan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Dalam pertemuan menyepakati jika Indonesia boleh menandai tenda jemaah dengan nomor yang disesuaikan dengan kelompok terbang (kloter)-nya masing-masing.

"Mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," kata Sri Ilham kepada tim Media Center Haji (MCH), Sabtu (27/7/2019).

Menurut Sri Ilham, setelah disetujui, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memetakan posisi tenda jamaah Indonesia sesuai denah Arafah dan Mina.

Pemetaan dilakukan untuk menentukan penempatan kloter-kloter sesuai dengan kapasitas tenda. Setelah selesai, PPIH memberikan nomor-nomor tenda ke Muassasah Asia Tenggara, termasuk stikernya.

"Selama ini penempatan jemaah di Armina diserahkan kepada ketua maktab dan kloter sehingga tidak ada standar," ujarnya.

Sri Ilham mengatakan, dengan adanya penomoran tenda sesuai dengan kapasitas kloter, maka dapat diprediksi luasan ruang yang diberikan bagi tiap jemaah, baik di Arafah maupun Mina.

Selain itu, jemaah menjadi mudah mengenali tenda tempat tinggal dan memudahkan petugas memberikan layanan.

"Pihak muassasah juga meminta kepada jemaah haji Indonesia agar tetap memakai gelang identitas yang diberikan oleh Muassasah," tutur dia.

Tonton Video Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.