Sukses

Panitia Haji Pastikan Jemaah Indonesia Dapat Makanan Terbaik

Bumbu dan ikan didatangkan langsung dari Indonesia untuk memberi cita rasa nusantara pada makanan jemaah haji.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Mulai dari bahan baku sampai gizi yang terkandung pada makanan akan diperhatikan oleh PPIH. Hal itu dilakukan guna kelancaran jemaah haji menjalankan ibadah.

Dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Agama pada laman resminya www.kemenag.go.id, Kamis (25/7/2019), makanan untuk jemaah haji Indonesia dibuat dari bahan baku terbaik.

Bumbu dan ikan didatangkan langsung dari Indonesia untuk memberi cita rasa nusantara. Proses memasaknya pun harus higienis dan tepat. Salah satu katering yang menyediakan makanan jemaah haji adalah katering Bahar Harr di Madinah.

Menurut Pengendali Teknis Pelayanan Luar Negeri PPIH Sri Ilham Lubis, perusahaan tersebut menggunakan bahan baku terbaik dari Indonesia, di antaranya ikan patin dan bumbu-bumbu.

"Sesuai kontrak, kita meminta menyiapkan bahan baku makanan Indonesia, sampai bumbu masak," ucap Sri.

Sri mengungkapkan baru pada 2019 ini, bahan baku yang digunakan katering haji untuk jemaah Indonesia berasal langsung dari Nusantara.

"Ini adalah salah satu peningkatan layanan konsumsi," kata Sri.

Katering untuk jemaah haji Indonesia juga menggunakan bahan baku dari negara lain, tentunya dengan kualitas yang tinggi.

Di antaranya adalah daging sapi untuk rendang dari Brazil, ikan dori dari Vietnam, atau beras kualitas triple A dari Thailand.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Petugas Katering

Petugas katering Bahar Harr yang memasak makanan untuk jemaah haji sebagian besarnya adalah warga Indonesia.

Kepala kokinya adalah Yatin Sastra, warga Pekalongan yang sudah tinggal dua tahun di Saudi. Yatin mengatakan, hari itu dia memasak 2.800 paket makanan untuk tujuh kloter jemaah haji Indonesia.

Proses memasak daging di Bahar Harr berlangsung sejak pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Sementara, memasak sayur dimulai bada Subuh agar tetap segar pada saat pengiriman untuk makan siang.

"Mulai dari jam 02.00 WAS pagi, masak rendang dulu, dikasih bumbu hingga mengering, Setelah lima jam jadi empuk," kata Yatin.

Setelah dimasak, makanan tersebut dibungkus dengan alumunium foil dan diletakan di pemanas agar tetap hangat.

Setiap menu yang akan dimasak juga telah diukur kandungan gizi makanan tersebut oleh Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan. Jadi, setiap menu untuk jemaah haji telah memenuhi kebutuhan gizi jemaah.

Tidak hanya makanan bercita rasa Indonesia, jemaah haji Indonesia juga mendapatkan paket berisi kecap, teh dan kopi merek Indonesia. Paket tersebut akan diberikan tiga kali selama delapan hari.

 

Reporter : Nabila Bilqis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.