Sukses

Jemaah Haji di Madinah Capai 33.361 Orang

Jumlah petugas haji yang mengiringi jemaah sebanyak 410 orang.

Liputan6.com, Madinah - Jumlah jemaah Indonesia yang tiba di Madinah, melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz mencapai 33.361 orang, dari total 36.100 yang berangkat ke Tanah Suci.

Ini merupakan data terbaru dari Siskohat Kementerian Agama, hingga Jumat (12/7/2019), pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Jemaah yang tiba tersebut berasal dari 82 kloter, dari total 93 kloter yang pergi ke Madinah. Mereka Berasal dari berbagai embarkasi di seluruh Indonesia. Embarkasi tersebut, antara lain Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Solo, Batam, Palembang, Padang dan lainnya.

Adapun jumlah petugas yang mengiringi jemaah sebanyak 410 orang, yang berasal dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, ahli ibadah dan lainnya.

Tercatat dari jumlah jemaah yang siap menunaikan ibadah ke Tanah Suci, 3 di antaranya telah menghembuskan nafas terakhir. Ketiganya bernama, Sumiyatun bin Sawi, Khairil Abbas bin Salim dan Mudjahid Damanhuri Mangun.

Pada tahun ini, Indonesia kebagian kuota haji sebesar 221 ribu, terdiri atas 204 ribu jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus. Kemudian ada tambahan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi sebesar 10 ribu jemaah.

Indonesia merupakan negara terbanyak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci setiap tahunnya dibandingkan dengan negara lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

110 Hotel Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia di Madinah

Sebanyak 111 hotel disiapkan bagi jemaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi. Hotel tempat jemaah tinggal mulai dari bintang tiga hingga bintang lima.

Lokasi hotel terdekat dari Masjid Nabawi adalah 10 meter dan terjauh sekitar 500 meter. Letak hotel tersebut terbagi dalam wilayah kerja 5 sektor dan 1 sektor khusus.

"Sudah ada lebih dari 22 ribu jemaah sudah masuk ke Madinah. Sebagian besar hotel sudah dipenuhi jemaah calhaj," kata Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal di Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah, seperti dikutip Rabu (10/7/2019).

Hotel yang akan dihuni jemaah haji telah di sewa pemerintah Indonesia dengan dua sistem, yakni full musim dan blocking time. Dengan rincian masing-masing 60 untuk hotel full musim dan 51 hotel sistem blocking time.

Jemaah haji gelombang pertama rencananya berada di Madinah selama 8 hari untuk melaksanakan arbain atau shalat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Kemudian pada 14 juli, akan bertolak ke Makkah dan digantikan dengan jemaah gelombang kedua.

Hotel yang ditinggalkan gelombang pertama pun selanjutnya diisi jemaah gelombang kedua. "Setelah wukuf, gantian para jamaah haji gelombang dua yang tiba lewat Jeddah akan bergerak ke Madinah," tandas Ihsan.

Kepada jemaah, dia mengimbau untuk menghafal lokasi hotel tempatnya menginap, dengan mencatat alamat lengkap. Jika jemaah lupa jalan pulang ke hotel, bisa menghubungi petugas haji yang berada di lokasi terdekat.

"Setiap jamaah dibekali gelang yang mencantumkan nama dan nomor paspor serta bendera Indonesia. Jangan sampai gelang dilepas karena akan memudahkan petugas membantu jamaah di jalan,"ujar Ihsan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini