Sukses

Ini 12 Inovasi pada Penyelenggaraan Ibadah Haji 2019

Inovasi pada pelaksanaan ibadah haji 1440H/2019 yang bertujuan memberikan kenyamanan bagi jemaah haji.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan penyelenggaraan ibadah haji. Seperti pada tahun ini, ada beberapa langkah inovasi pada pelaksanaan ibadah haji 1440H/2019 yang bertujuan memberikan kenyamanan bagi jemaah haji.

"Sejumlah inovasi ini mudah-mudahan bisa menjadi jalan kemudahan bagi penyelenggaraan ibadah haji," ujar Kabag Humas Kementerian Agama Rosidin saat memberikan pembekalan kepada 30 orang tim MCH 1440H/2019M di Kementerian Agama, Senin (24/6/2019).

Dia menuturkan ada 12 inovasi pada penyelenggaraan ibadah haji 2019. Kedua belas inovasi tersebut, yakni:

1. Fast track untuk semua embarkasi

2. Penomoran tenda di Arafah dan Mina

3. Sinkronisasi regu/rombongan dengan transportasi udara

4. Penggunaan AC pada tenda di Arafah

5. Kloter berbasis embarkasi

6. Zonasi akomodasi jemaah

7. Katering citarasa daerah

8. Manajemen manasik petugas badal dan safari wukuf, termasuk cadangan badal

9. Optimalisasi penugasan saat Armina, penyesuaian beban kerja

10. Penempatan pos stasioner di jalur jamarat

11. Pelaporan dan monitoring jemaah berbasis TIK (rekam jejak ibadah, informasi jemaah, check in/out, tanazzul, pelaporan katering dan penempatan)

12. Manajemen krisis

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

MCH Diajak Telisik Sisi Spiritual Ibadah Haji hingga Tangkal Hoaks

Kementerian Agama (Kemenag) mengajak para petugas haji yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) untuk menelisik sisi spiritual penyelenggaraan ibadah haji. Pemberitaan yang diberikan pun bisa mengedukasi, berimbang, memberikan pemahaman kepada para jemaah haji serta menangkal hoaks yang beredar.

Ini disampaikan Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan saat membuka Pembekalan MCH 1440H/2019M di Jakarta, Senin (24/6/2019). Pembekalan diikuti sebanyak 30 jurnalis, terdiri dari wartawan media cetak, online, televisi, radio, serta fotografer profesional.

“Saya mengajak tim MCH untuk juga menelisik sisi spiritual penyelenggaraan ibadah haji,” jelas dia.

Menurut dia, jika penyelenggaraan haji itu tidak semata terkait transportasi, akomodasi dan konsumsi. Itu semua adalah wasilah atau sarana prasarana.

"Selain wasilah yang baik, substansi haji adalah bagaimana jemaah bisa menggapai kemabruran dalam ibadah,” ujar dia.

M Nur Kholis Setiawan turut mengingatkan jika haji merupakan perjalanan ibadah yang paripurna, bukan ritual jalan-jalan. Karenanya, pemahaman jemaah terhadap manasik sangat penting.

“Di sinilah tim MCH mengemban peran profetik untuk ikut mengedukasi jemaah tentang proses ibadah yang baik,” tuturnya.

“Niatkan ini sebagai ibadah agar segala proses yang dilakukan juga bernilai ibadah, tidak semata kerja profesional,” sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini