Sukses

Pisah Rombongan, Jemaah Haji Indonesia Diminta Tidak Panik

Tim Daerah Kerja (Daker) Madinah memiliki tim untuk membantu jemaah haji Indonesia jika sampai terpisah dari rombongan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, jemaah haji Indonesia yang akan ke Madinah diminta tidak panik jika terjadi pecah atau pisah rombongan dari Makkah.

Sri mengatakan terdapat kemungkinan jemaah yang bergerak dari Makkah akan mengalami perbedaan hotel di Madinah meski satu rombongan.

Menurutnya, pengarahan diberikan kepada jemaah haji mengenai persoalan pecah atau pisah rombongan dan cara mengatasinya.

"Pengarahan itu dilakukan di maktab sebelum jemaah berangkat ke Madinah," ujar Sri, seperti dilansir Antara, Sabtu (1/9/2018).

Selanjutnya, tim Daerah Kerja (Daker) Madinah memiliki tim untuk membantu jemaah jika sampai terpisah dari rombongan. Selain itu, lanjut Sri, terdapat juga tim yang mengurusi koper jamaah yang salah hotel.

"Tim tersebut akan melakukan penyisiran koper jemaah di hotel yang tidak sesuai dengan lokasi pemondokannya. Dengan begitu, persoalan koper jemaah tersasar di hotel lain tidak terjadi," ucapnya.

Sri mengingatkan jemaah haji gelombang dua yang akan bergerak dari Makkah ke Madinah untuk membawa barang seperlunya. Jangan sampai terlalu banyak barang yang nantinya justru mereporkan saat mereka berangkat ke Madinah dan ketika penempatan.

Adapun jumlah jemaah yang bergerak ke Madinah dari Makkah sekitar 114 ribu orang. Mereka merupakan jemaah penerbangan gelombang dua. Sementara, 87 ribu orang lainnya adalah jemaah penerbangan gelombang pertama yang telah berada di Madinah dan Makkah.

Sebagian jemaah haji gelombang pertama secara berangsur-angsur dipulangkan ke Tanah Air dan beberapa di antaranya sudah tiba di kampung halamannya masing-masing.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.