Sukses

Kemenag Pastikan Makanan Katering Jemaah Calon Haji Higienis

Jika tahun lalu hanya 25 kali, kini frekuensi konsumsi jemaah calon haji meningkat menjadi 40 kali.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan katering untuk jemaah menjadi salah satu inovasi perbaikan yang dilakukan Kementerian Agama kepada jemaah calon haji Indonesia.

Perbaikan tersebut antara lain dengan meningkatkan frekuensi konsumsi. Jika tahun lalu hanya 25 kali, kini meningkat menjadi 40 kali.

Layanan katering di Makkah diberikan dua kali sehari selama 20 hari, yakni makan siang dan malam. Sementara sarapan pagi, jemaah calon haji diberikan kudapan atau snack berat dalam bentuk roti.

"Katering dikemas dengan kertas perak (aluminium-foil) guna menjaga makanan tetap hangat dan higienis, terhindar dari bakteri," ujar Kasi Katering Daerah Kerja (Daker) Makkah, Evy Nuryana, seperti dilansir dari laman www.kemenag.go.id, Kamis (9/8/2018).

Dia menjelaskan, tutup diberi warna berbeda antara makan siang dan malam. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan jemaah calon haji untuk lebih teliti sebelum menikmati.

"Pada tutup tersebut juga diberikan jam maksimal santap dan tercantum pula informasi nomor telepon perusahaan penyedia katering serta untuk menyampaikan aduan jemaah ketika terjadi masalah di lapangan," papar Evy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kicauan Jemaah

Kementerian Agama melalui akun Instagram @kemenag_ri juga mengunggah hal serupa pada Selasa, 7 Agustus 2018 malam. Beberapa anggota jemaah yang sedang berada di Tanah Suci turut memberi komentar dalam unggahan tersebut.

Antara lain @renyfarida.nya_banyuwangi yang menulis makanan enak didapatnya selama berada di Tanah Suci.

"Alhamdulillah kami dari kloter 5 asal jemaah haji Banyuwangi bersyukur atas apa yang kami dapatkan. Alhamdulillah nasi yang kami dapatkan selalu empuk dan super nikmat, lauknya pun nikmat, kami semakin sehat di sini," kicau @renyfarida.nya_banyuwangi.

Lain lagi dengan akun @imrann29. "Maaf, kenapa setelah beberapa hari cita rasa Indonesianya udah gak ada lagi, seperti aroma masakan rumah sakit," tulis @imrann29.

Sementara akun @asep_ginaa meminta agar jengkol dan petai dimasukkan dalam menu jemaah haji indonesia. Akun @churunm mengaku merasa tersanjung dengan pelayanan yang diterimanya.

"Kami jemaah haji Indonesia merasa begitu tersanjung atas fasilitas dan pelayanan yang begitu istimewa kepada kami. Jazakumullah pada kemenag_ri," kicau @churunm.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.