Sukses

Penemuan Spesies Manusia Purba di Flores

Homo floresiensis atau manusia Flores yang hidup dalam waktu bersamaan dengan Homo sapiens. Temuan ini dapat menyangkal teori evolusi manusia modern yang diduga berevolusi sejak 160 ribu tahun lampau.

Liputan6.com, London: Setelah penemuan Pithecantropus erectusi> beberapa puluh tahun silam, Indonesia kembali menjadi pusat perhatian dunia paleo antropologi dengan ditemukannya fosil manusia purba di Flores, Nusatenggara Timur. Manusia Flores ditemukan pertama kali 13 bulan silam di liang gua. Sedangkan rincian temuan ini diumumkan dalam Jurnal pengetahuan alam Nature terbitan London, Inggris, Kamis (28/10). Para ahli berharap, temuan ini bisa mengungkap misteri mata rantai evolusi manusia purba.

Adanya jenis manusia purba yang diberi nama Homo floresiensis atau manusia Flores ini terbukti setelah ditemukannya sejumlah tulang-belulang yang diperkirakan berasal dari tujuh orang manusia purba. Di antaranya terdapat pula tulang belulang perempuan yang diduga hidup sekitar 18 ribu tahun lampau.

Manusia Flores ini mempunyai otak seukuran anggur atau sekitar seperempat ukuran jenis homo sapiens atau manusia modern. Dalam ukuran otak, manusia Flores ini lebih dekat dengan ukuran spesies transisi pramanusia di Afrika lebih dari tiga juta tahun lampau. Ditemukan pula bukti-bukti lain yang menggambarkan bahwa manusia Flores telah mengenal alat-alat dari batu, menyalakan api, dan berburu daging secara berkelompok.

Lebih mengejutkan lagi, manusia Flores ini hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo sapiens. Bahkan, mungkin bersamaan dengan nenek moyang warga Flores. Bukti geologis lalu menunjukkan bahwa sebuah letusan besar gunung berapi kemudian memusnahkan sebagian besar manusia jenis ini pada 12 ribu tahun silam. Letusan gunung berapi ini juga turut melenyapkan beberapa spesies aneh lainnya di Pulau Flores.

Temuan mengenai manusia Flores ini juga meruntuhkan pendapat-pendapat konvensional. Pasalnya, kehadiran manusia Flores ini dapat menyangkal teori evolusi manusia modern yang diduga sebagai hasil evolusi mahluk berjalan tegap lainnya pada 160 ribu tahun lampau.(OZI/Uri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini