Sukses

Misteri Lokasi Asal Batu Stonehenge di Inggris Terungkap

Stonehenge, bangunan batu besar dari zaman Neolitik yang ada di Wiltshire, Inggris masih menyimpan sejumlah misteri.

Stonehenge, bangunan batu besar dari zaman Neolitik yang ada di Wiltshire, Inggris masih menyimpan sejumlah misteri. Termasuk soal pembangunannya yang masih jadi teka-teki. Kok bisa? Para peneliti pun berusaha mengungkap bagaimana orang-orang zaman dulu, yang tak punya teknologi canggih, dapat mendirikan jajaran batu raksasa tersebut.

Baru-baru ini peneliti mengungkap tempat di mana sebagian besar batu Stonehenge berasal. Mereka menunjuk pada suatu daerah yang baru ditemukan di satu bukit di Wales bernama Preseli Hills. Peneliti menyimpulkan berdasarkan komposisi kandungan kimia yang terkandung dalam batu Stonehenge yang lebih kecil--dikenal dengan nama bluestones.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mengetahui asal bluestones dari Preseli Hills sejak tahun 1923. Namun di mana lokasi pastinya masih belum dapat ditentukan. Sampai penelitian lebih lanjut pada awal 1990-an mencoba untuk menemukan lokasi spesifik asal batu stonehenge itu. Mereka mencocokkan kandungan bahan kimia bluestone dengan batu-batu yang ada di situs yang diusulkan.

Setelah muncul dengan beberapa nama situs seperti Carn Mein dan Carn Alw, studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science ini menunjukkan bahwa situs-situs yang disebutkan di atas mungkin bukan sumber batu Stonehenge yang akurat.

"Penelitian sebelumnya menunjuk Carn Mein dan Carn Alw sebagai sumbernya. Ketika kami melihat lagi kami menyadari gambaran rhyolites dari Carn Alw dan batu yang ada di Stonehenge tidak terlihat mirip sama sekali," kata pemimpin penelitian Dr Richard Bevins dari Museum Nasional Wales, seperti yang dimuat Daily Mail, Selasa (25/2/2014).

Belvin menambahkan, mereka juga bertanya pada masyarakat yang tidak memiliki latar belakang geologi untuk memastikan kemiripan batu di kedua situs tersebut. Dan hasilnya, masyarakat awam pun dapat melihat bahwa kedua batu tersebut terlihat berbeda.

"Kami bertanya pada orang-orang: apakah A terlihat seperti B? dan semua mengatakan tidak. Ini mengejutkan karena ini belum dipertanyakan sejak (Corn Mein dan Carn Alw) dipublikasi pada tahun 1923," lanjut Bevins.

Bevins dan timnya akhirnya menemukan bahwa setidaknya 55 persen dari bluestones di Stonehenge berasal dari sebuah lokasi yang dikenal sebagai Carn Goedog. Situs baru ini terletak 3 km lebih jauh ke utara dari lokasi Carn Mein dan Carn Alw, dan sekitar 225 km dari Stonehenge sendiri. Kandungan kimia bluestones lainnya juga menunjukkan berasal dari Craig Rhos-y-felin, Wales.

Misteri Lain

Pertanyaan lain yang masih menyelimuti Stonehenge. Saat ini, para peneliti masih berusaha mencari tahu bagaimana batu-batu raksasa itu bisa dibawa dari Wales ke tempatnya sekarang. Penemuan ini sekaligus berusaha menepis penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa batu Stonehenge diangkut menggunakan rakit melalui Kanal Bristol.

"Jika Carn Goedog dan Craig Rhos-y-felin adalah asal bluestones sebenarnya, maka itu mempertanyakan kebenaran yang mengatakan bahwa batu-batu itu yang diangkut dengan rakit menuruni Kanal Bristol. Karena kedua situs ini berada di sisi utara Preseli Hills," ungkap Bevins.

Bevins juga menjelaskan bahwa batu-batu itu lebih mungkin diseret menanjak bukit, melewati puncaknya, dan menuruninya kembali sebelum akhirnya sampai ke kanal. Yang menurut Bevins itu adalah hal yang tidak mungkin.

Meski begitu, penemuan tentang asal usul bluestones diharapkan dapat membantu arkeolog untuk mengungkap misteri lainnya, seperti cara batu-batu raksasa tersebut bisa sampai ke Stonehenge. Ada sekitar 80 bluestones yang masing-masing beratnya dapat mencapai 3 ton dan diangkut sejauh 250 km dari barat daya Wales ke Wiltshire tapi mereka mengaku masih belum tahu bagaimana batu-batu itu diangkut.

"Pertanyaannya adalah bagaimana batu-batu itu dipindahkan dan kenapa. Kami mencoba untuk menemukan sumber dari batu Stonehenge sehingga para arkeolog dapat menggali situsnya agar mereka dapat menemukan bukti dari orang yang bekerja di sumber batu tersebut," simpul Belvins. (Ris/Ein)

Baca juga:

Penampakan Manusia Purba Stonehenge Berumur 5.500 Tahun: Ganteng!

Ditemukan, Jejak Kaki Purba Berusia 800 Ribu Tahun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.